Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Selangkah Lagi Lolos Anggota OECD, Jokowi: Bekal Jadi Negara Maju!

Presiden Jokowi mengaku Indonesia memiliki bekal jadi negara maju dan keluar dari middle income trap jika lolos sebagai anggota OECD.
Presiden Joko Widodo menerima Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Mathias Cormann, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (10/8/2023). Foto: BPMI Setpres/Lukas
Presiden Joko Widodo menerima Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Mathias Cormann, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (10/8/2023). Foto: BPMI Setpres/Lukas

Bisnis.com, KONAWE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meyakini Indonesia dapat melompat menjadi negara maju apabila dapat memanfaatkan berbagai fasilitas setelah menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). 

Hal ini disampaikannya usai mengunjungi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe untuk meninjau fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, Selasa (14/5/2024). 

“Saya kira, OECD akan memberikan manfaat yang konkret terutama agar kita tak terjebak ke dalam middle income trap dan bisa melompat menjadi Negara maju. Memang di sana aturan mainnya banyak sekali yang harus kita ikuti dan ini akan mendisiplinkan kita untuk bisa masuk ke tujuan kita untuk menjadi Negara maju,” ujarnya kepada wartawan. 

Orang nomor satu di Indonesia itu pun menekankan bahwa Pemerintah sangat mengapresiasi atas telah diterimanya Indonesia sebagai anggota OECD. 

Menurutnya, keanggotaan OECD tersebut memang penting sekali karena organisasi tersebut banyak diikuti oleh negara maju di dunia.

“Kami harapkan dengan kita masuk ke sana, akan mudah mengakses ke investasi, mudah mengakses ke lembaga internasional yang bermanfaat bagi masyarakat kita,” pungkas Jokowi.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sebanyak 38 negara anggota dari OECD telah menyetujui Indonesia untuk masuk menjadi salah satu anggota organisasi itu. 

Tak hanya itu Airlangga melanjutkan bahwa dirinya telah menerima peta jalan (roadmap) bergabungnya Indonesia menjadi anggota OECD. Selain Indonesia, negara lain yang menerima roadmap ini hanya Argentina.

Proses aksesi ini sejalan dengan upaya Indonesia meningkatkan kolaborasi dengan seluruh anggota OECD. Kerja sama kedua pihak secara erat dalam proses aksesi bertujuan untuk memungkinkan kebijakan lebih baik untuk kehidupan yang lebih baik, sebagaimana moto OECD “Better Policies for Better Lives”.

“Dengan mewakili 80% perdagangan dan investasi dunia, keanggotaan dan standar OECD sangat penting untuk menjamin perekonomian global yang inklusif dan berkelanjutan. Menjadi anggota OECD memungkinkan Indonesia memperkuat komitmen konstitusionalnya untuk berpartisipasi dalam tatanan dunia, untuk memajukan kebebasan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” tutur Menko Airlangga dalam sambutannya ketika proses serah terima tersebut pada 2 Mei 2024. 

Hubungan Indonesia dan OECD telah berlangsung sejak 2007, ketika Indonesia bergabung menjadi mitra kunci organisasi tersebut. OECD sendiri telah menjadi mitra strategis Indonesia dalam penyempurnaan kebijakan dan standar, baik bagi masyarakat, tata kelola pemerintahan, hingga dunia usaha.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper