Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Goreng Curah Bakal Lenyap dari Aturan DMO, Ini Alasannya

Kemendag sedang kaji opsi hapus minyak goreng curah dari aturan DMO.
Ilustrasi minyak goreng curah
Ilustrasi minyak goreng curah

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) angkat bicara ihwal alasan pemerintah berencana menghapus minyak goreng curah dari aturan domestic market obligation (DMO).

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim tengah mengkaji opsi menghilangkan minyak goreng curah dari aturan DMO.

Nantinya, saat kebijakan tersebut resmi ditetapkan, maka penyaluran DMO oleh produsen seluruhnya dalam bentuk minyak kemasan yang selama ini dikenal sebagai MinyaKita.

"Itu kami masih mengkaji," ujar Isy saat dihubungi, Selasa (14/5/2024).

Dia menjelaskan, sejumlah alasan pihaknya mempertimbangkan opsi menghapus minyak goreng curah dari DMO. Musababnya, selama ini proporsi penyaluran DMO dalam bentuk minyak goreng curah cenderung lebih besar dibandingkan dengan MinyaKita.

"Selama ini perbandingan proporsi minyak goreng curah dengan kemasan itu 60:40, lebih banyak yang curah. Nah pemerintah itu inginnya yang beredar minyak goreng kemasan," jelas Isy.

Di sisi lain, Isy juga mengatakan bahwa dari segi kebersihan, kesehatan dan kehalalan minyak goreng kemasan jauh lebih terjamin dibandingkan minyak goreng curah. Dari sisi pengawasan, penyaluran DMO dalam bentuk MinyaKita dianggap lebih mudah dari pada minyak curah.

Apalagi, kata Isy, peredaran minyak goreng curah di masyarakat juga berisiko disalahgunakan oleh spekulan.

"Karena kalau minyak goreng curah kan bisa saja minyak goreng yang sudah pernah dipakai kemudian dimurnikan lagi, mungkin bekas goreng yang tidak halal dan sebagainya kan bisa aja," tuturnya.

Secara terpisah, Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengaku setuju dengan rencana pemerintah menghapus minyak goreng curah dalam skema DMO. Menurutnya, langkah pemerintah menyediakan minyak goreng rakyat dalam kemasan atau selama ini yang dikenal sebagai Minyakita sudah tepat.

"Sangat setuju untuk hilangkan curah [minyak goreng]," ujar Sahat saat dihubungi, Selasa (14/5/2024).

Sebelumnya, Direktur Bahan Pokok dan Barang Penting, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Bambang Wisnubroto membeberkan, untuk menyiasati pasokan MinyaKita,  pihaknya tengah mengkaji dua opsi kebijakan. Pertama, pemerintah bakal menaikkan HET MinyaKita.

"Sejak DMO diberlakukan kurang lebih 2 tahun, HET MinyaKita di kisaran Rp14.000 per liter, sementara harga pokok biaya produksinya sudah mengalami dinamika," jelasnya.

Adapun opsi kebijakan kedua, kata Bambang, yaitu mengeluarkan minyak curah dari kebijakan DMO. Dengan begitu, nantinya penyaluran minyak curah oleh produsen tidak akan terhitung lagi ke dalam hak ekspor. Di sisi lain, mencoret minyak curah dari aturan DMO diharapkan dapat meningkatkan pasokan MinyaKita dan mengurangi penggunaan minyak curah di masyarakat.

"Sebagaimana diketahui bahwa minyak curah saat ini hanya dua negara yang masih menyediakan yaitu Bangladesh dan Indonesia. Dari segi higenisitas dan kesehatan ini juga kurang recommended untuk dikonsumsi masyarakat," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dwi Rachmawati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper