Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPM Manajemen: Bonus Demografi Jangan Jadi Beban Demografi

Indonesia disebut-sebut bakal mendapatkan bonus demografi pada 2030 seiring dengan besarnya jumlah penduduk di usia produktif. Tetapi, hal ini ternyata bisa berbalik menjadi beban demografi jika tidak diperhatikan dengan serius.
Ilustrasi./.Antara-Ardiansyah
Ilustrasi./.Antara-Ardiansyah

Bisnis.com, BOGOR—Indonesia disebut-sebut bakal mendapatkan bonus demografi pada 2030 seiring dengan besarnya jumlah penduduk di usia produktif. Tetapi, hal ini ternyata bisa berbalik menjadi beban demografi jika tidak diperhatikan dengan serius.

Pada 2030, jumlah usia produktif yang berada di kisaran 16-38 tahun diperkirakan mencapai 70% dari total penduduk Indonesia. Adapun saat ini jumlah kelompok usia produktif sudah di atas 30%.

Executive Director PPM Manajemen Bramantyo Djohanputro menuturkan meskipun jumlah penduduk Indonesia merupakan yang terbesar di Asia Tenggara, tapi daya saingnya masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Sementara itu, Vietnam, Kamboja, dan Filipina yang sekarang masih di bawah Indonesia pun terus menanjak kualitas serta produktivitasnya.

“Mereka terus naik, sedangkan kita stagnan. Salah satu sebabnya adalah kualitas sumber daya manusia (SDM). Tenaga kerja kita sebagian besar hanya tamatan SD. Pertanyaannya, kelompok usia produktif nantinya jadi bonus demografi atau beban demografi?” papar dia dalam Media Gathering PPM Manajemen di The Highland Park Resort, Rabu (15/11/2017).

Untuk menekan tingkat pengangguran, pertumbuhan ekonomi mesti terus dikerek. Per kuartal III/2017, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,06%. Adapun pada 2016 sebesar 5,02%.

Bram menilai untuk mencapai full employment diperlukan pertumbuhan ekonomi di tingkat 7%. “Dengan kenaikan PDB 1% dapat menyerap 300.000 tenaga kerja,” sebut dia.

Pendidikan vokasi dipandang sebagai cara lain untuk memangkas tingkat pengangguran. Dengan keahlian yang siap digunakan oleh industri, tingkat penyerapannya pun besar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper