JAKARTA—PT Jaya Real Property Tbk., Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pemerintah provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta mulai merambah wilayah Serpong, Tangerang Selatan.
Putra Samodra, Manajer Pemasaran Silktown, pengembangan terbaru PT Jaya real Property,Tbk., mengungkapkan sebagai BUMD pihaknya justru menguasai lahan yang terbatas di DKI Jakarta serta memerlukan pembebasan lahan yang lebih rumit, sehingga untuk ekspansi pasar selanjutnya, wilayah penyangga memang sedang dikembangkan.
Perusahaan juga tercatat masih memiliki cadangan lahan di Pasar Kemis yang belum dikembangkan.
“Kalau memang mau mengembangkan lahannya harus sudah tertata, sebagai BUMD DKI Jakarta, lahan yang kami miliki di Jakarta hanya kecil-kecil,” katanya kepada Bisnis dikutip Jumat (20/10).
Pengembangan Silktown dilakukan di atas lahan seluas 12,5 ha dengan rencana merangkum 14 menara unit hunian dan komersial. Tahap pertama akan dipasarkan alexandria 6400 m2. Sehingga masih menyisakan 10 ha untuk menara lainnya. Sementara menara kedua akan mulai pembangunan pada tahun depan.
“Topping Off tower kedua April 2019 dan topping off tower pertama September 2018. Sedang dalam proses percepatan, doakan bisa cepat prosesnya kepada konsumen serah terima,”imbuhnya.
Nilai investasi satu menara diperkirakan mencapai Rp400 miliar yang dengan total 869 unit hunian. Pengembangan satu menara biasanya kurang lebih 4 tahun, sehingga keseluruhan menara ditargetkan selesai pada 2035.
Kawasan Tangerang Selatan dinilai sejumlah pihak merupakan kawasan yang telah matang secara infrastruktur dan fasilitas sehingga perkembangan hunian memiliki poteni yang besar.
Dibandingkan dengan proyek perumahan perusahaan yang berada di Bintaro, saat ini berada dalam rentang Rp1,8 miliar--Rp2 miliar. Maka Silk Town menyasar konsumen dengan harga yang dimulai dari Rp420 juta.
“Silk Town mungkin untuk konsumen yang belum menikah, mencari yang harganya affordable. Target pasar menyasar ke menengah middle up. Komposisi Investor dan end user seimbang,” imbuhnya.
Dia menuturkan target penjualan pun telah mencapai Rp1115 miliar dari rencana awal Rp110 miliar. Hal itu ditempuh melalui strategi pemasaran yang menyasar kepada korporat. Bekerjasama dengan beberapa korporat, seperti seperti Kino dan Mitsubishi.-
Selain hunian, pihaknya juga akan membangun sarana, dan prasarana umum lainnya. Ritel. Hypermart. bdeberapa tahun ke depan.