Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 11 OKTOBER: Beras Medium Serbu Pasar, Pajak Online Disisir Melalui Toko & Kurir

Berita tentang intervensi pasokan beras medium oleh pemerintah serta aturan baru tentang tata cara pungutan pajak bagi perdagangan online menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Rabu (11/10/2017).
Pekerja membongkar muatan beras Bulog dari kapal, di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, Aceh, Rabu (30/8)./ANTARA-Rahmad
Pekerja membongkar muatan beras Bulog dari kapal, di Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh Utara, Aceh, Rabu (30/8)./ANTARA-Rahmad

Bisnis.com, JAKARTA – Berita tentang intervensi pasokan beras medium oleh pemerintah serta aturan baru tentang tata cara pungutan pajak bagi perdagangan online menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Rabu (11/10/2017).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Asing Cabut, IHSG Masih Kuat. Investor asing terus membukukan aksi jual bersih dari pasar saham Indonesia. Meski demikian, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, pelan tetapi pasti,
terus memperbarui rekor tertingginya. (Bisnis Indonesia)

Beras Medium Serbu Pasar. Pemerintah akhirnya melakukan intervensi pasokan beras medium yang mengalami penurunan setelah diberlakukannya beleid harga eceran tertinggi. Permintaan plafon sebanyak 75.000 ton cadangan beras pemerintah dari PT Food Station Tjipinang Jaya untuk kebutuhan operasi pasar dari Oktober 2017 hingga Maret 2018 telah disetujui. (Bisnis Indonesia)

Perlu Norma Hukum Baru. Mahkamah Konstitusi memberikan tenggat waktu 3 tahun kepada pemerintah dan parlemen untuk membuat norma hukum baru soal penarikan pajak daerah
terhadap alat berat. (Bisnis Indonesia)

Pajak Online Disisir Melalui Toko & Kurir. Anda pelaku bisnis online, konsumen e-commerce, dan penyedia jasa kurir, sebaiknya mencermati kabar ini. Kini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak sedang mematangkan aturan baru tentang tata cara pungutan pajak bagi perdagangan daring atau online dan ditargetkan selesai bulan depan. (Kontan)

Ekonomi Indonesia Belum Efisien. Ekonomi Indonesia masih belum efisien yang ditandai dengan masih tingginya rasio penambahan modal dengan penambahan pengeluaran atau incremental capital output ratio (ICOR) Indonesia yang sebesar 6,4 pada 2016. (Investor Daily)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper