Bisnis.com, JAKARTA-Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman meminta masukan dari budayawan dan akademisi guna merancang program berbasis budaya maritim.
Deputi Bidang SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin mengatakan pemerintah ingin membuat program yang benar-benar pas sebagai implementasi Kebijakan Kelautan Indonesia (KKI).
"Kita perlu masukan mereka untuk membuat program yang bisa membangkitkan Indonesia sebagai poros maritim dunia," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (6/10/2017).
Oleh karena itu, Kemenko Maritim membuat diskusi yang sekaligus juga memberikan apresiasi kepada individu, komunitas, korporasi maupun media yang berkontribusi dalam mendorong perkembangan kemaritiman.
Sementara itu Staf Tenaga Ahli Kedeputian V Kantor Staf Presiden (KSP) Riza Damanik berharap kementerian dapat merancang program kemaritiman yang lebih menyatu.
"Perlu dirancang program yang tidak hanya menyentuh ranah pembangunan fisik saja tapi juga merancang program berbasis budaya maritim yang merupakan intangible asset," sarannya.
Baca Juga
Dalam diskusi yang dilaksanakan di Cibubur tersebut hadir perwakilan dari Kantor Staf Presiden (KSP), LIPI, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Institut Sains dan Budaya Indonesia (ISBI), dan Sang Akar Institut.
Kegiatan diharapkan dapat menjadi simbol budaya maritim.
Tak hanya itu, para narasumber juga mendorong agar pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan bekerja sama dalam memasifkan kegiatan literasi maritim.
Menutup acara, Staf Ahli Menteri Kemaritiman Bidang Sosio-Antropologi Tukul Rameyo berkesimpulan untuk terus menjaga jejaring komunitas maritim, melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait sinergi program kemaritiman dan melakukan pemetaan program untuk rencana aksi kemaritiman hingga 2019.