Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pertanian menggelar pangan murah melalui Toko Tani Indonesia (TTI) di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta.
Hal ini dilakukan dalam upaya penyediaan pangan pokok/strategis berkualitas dengan harga terjangkau oleh masyarakat.
Gelar pangan murah dengan harga beras Rp8.000 per kg dilakukan pada Rabu (4/10) mulai pukul 08.00 sampai selesai.
Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementan Agung Hendriadi mengatakan gelar pangan murah dilaksanakan bukan karena terjadi kelangkaan pasokan di masyarakat, khususnya di DKI Jakarta, tetapi untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat mendapatkan harga beras berkualitas dengan harga terjangkau.
Berdasarkan data dari PIBC, pasokan beras harian sampai hari Selasa (3/10) mencapai 4.204 ton, sedang pengeluaran harian sebesar 3.338 ton.
"Pasokan beras di PIBC diatas normal, dimana batas normal pasokan sekitar 2.500 ton per hari. Sekarang ini stok beras di PIBC mencapai 53.009 ton, jauh lebih tinggi dari batas stok normal pada akhir bulan 30.000 ton," jelas Agung dalam keterangan resmi.
"Kondisi ini menunjukkan bahwa ketersediaan beras di masyarakat cukup dan aman," tambahnya.
Gelar pangan murah berkualitas di PIBC ini dilakukan sejak dibukanya outlet TTI di PIBC dua minggu lalu. Harga jual beras di TTI bisa lebih murah karena beras di pasok langsung dari Gapoktan sehingga mampu memotong rantai distribusi yang panjang, menjadi hanya 3-4 titik distribusi.
Perkembangan harga beras di PIBC sejak efektivitas penerapan Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras pada 18 September 2017 menunjukkan kondisi stabil, bahkan beberapa jenis beras seperti Setra, Muncul III, IR-64 I, dan IR-64 II mengalami penurunan berkisar Rp 25 per kg hingga Rp75/kg.
Berdasarkan hasil pemantauan harga beras dipasar modern sudah mengikuti HET, sedangkan di pasar-pasar tradisional DKI Jakarta, harga beras baik premium, medium, dan termurah cukup stabil.
Hingga Selasa (3/10) menunjukkan bahwa beras premium Rp12.218 per kg, di bawah HET Beras Premium Rp12.800 per kg. Tidak mengalami perubahan dibandingkan hari sebelumnya.
Agung mengatakan gelar pangan murah khususnya beras juga untuk menjawab berbagai isu di media yang menyoroti kelangkaan beras, baik di ritel modern maupun pasar tradisional. Berdasarkan data harga dan pasokan PIBC, ketersediaan/ pasokan beras cukup dan aman.
"Saat ini musim panen gadu, dimana kualitas gabah atau beras yang dihasilkan petani sangat bagus, sehingga para pelaku usaha lebih mudah mengolah menjadi beras premium," jelas Agung Hendriadi.
Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan mempunyai program Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui TTI yang menyediakan komoditas pangan, khususnya beras murah dan berkualitas untuk masyarakat.
PUPM-TTI yang beroperasi sejak tahun 2016, sampai saat ini sudah memiliki outlet TTI 2.839 unit yang tersebar di 32 provinsi. Sebanyak 1.113 unit di wilayah Jabodetabek;
TTI fokus di wilayah konsumen dan langsung menyentuh masyarakat, sehingga lokasi TTI sebagian besar berada di tengah perkampungan penduduk. Mulai 2 minggu terakhir TTI juga hadir di PIBC dalam upaya menyediakan pilihan bagi masyarakat untuk membeli beras.