Bisnis.com, BALIKPAPAN--KSOP dan Pelindo IV Balikpapan telah meluncurkan dan mulai menerapkan sistem pelayanan kepelabunanan online, Inaportnet, terhitung sejak hari ini (26/9).
Inaportnet merupakan sistem pelayanan yang menggabungkan beberapa pelayanan online, seperti Sistem Informasi Lalu Lintas dan Angkutan Laut (SIMLALA), Sistem Kapal Online, Aplikasi Sertifikasi Laut, Sistem Informatika Kepelabuhanan, dan lain-lain.
Melalui penerapan Inaportnet, pelayanan administrasi juga akan dilakukan secara online. Beberapa layanan yang dapat diberikan antara lain penerbitan Surat Pemberitahuan Kedatangan Kapal, Surat Persetujuan Kapal Masuk, Pemberitahuan Rencana Kegiatan Bongkar Muat, dan lain-lain.
"Dengan diterapkannya Inaportnet, pemantauan aktifitas kapal dan pemberian layanan kepada pengguna jasa akan lebih mudah dan cepat," ujar General Manager PT Pelindo IV Balikpapan Baharuddin, Selasa (26/9/2017).
Biasanya, penerbitan dokumen memang dapat diselesaikan dalam sehari. Namun dengan Inaportnet, pengguna jasa tak perlu meluangkan waktu untuk mengurus langsung ke kantor. Sebab Inaportnet bisa diakses di mana saja.
Selain itu, penerapan sistem perizinan online ini juga diyakini mampu mengurangi potensi terjadinya pemungutan liar, sebab data lengkap jasa dan pengguna jasa dapat diakses secara transparan.
Baca Juga
Untuk dapat menggunakan layanan melalui Inaportnet, pengguna jasa harus mendaftarkan diri terlebih dahulu. Dengan demikian, data pengguna jasa akan otomatis masuk ke dalam sistem.
"Nanti semuanya terkoneksi, mulai dari nama kapalnya, pelautnya, dan jenis aktifitasnya akan terkoneksi ke sistem. Akan lebih mudah untuk kami pantau setiap saat," jelas Kepala KSOP Balikpapan Henri Tondang.
KSOP juga telah mendata ulang kapal-kapal dan pengguna jasa kepelabuhanan untuk penerapan sistem Inaportnet. Namun, masih dibutuhkan sosialisasi meluas agar Inaportnet dikenal para pengguna jasa.
Tercatat, saat ini baru 34 perusahaan pelayaran, 12 pelabuhan bongkar muat, dan dua perusahaan transportasi yang telah mendaftarkan diri dalam sistem Inaportnet.
"Karena penerapan sistem online ini masih baru, jadi belum semua pengguna jasa familiar dengan Inaportnet. Kira-kira baru 10% dari pengguna jasa yang mendaftar, jadi harus disosialisasikan lagi," tutup Henri.