Bisnis.com, MAKASSAR - Kalangan pengembang yang tergabung dalam Real Estate Indonesia atau REI Sulsel mengklaim telah merealisasikan pembangunan rumah tapak subsidi sebanyak 10.000 unit di daerah tersebut.
Realisasi unit yang diperuntukkan bagi segmen masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR itu sebagian besar terkonsentrasi pada daerah penyangga Makassar dalam kerangka Kawasan Mamminasata.
"Hingga kuartal ketiga ini, sudah sekitar 10.000 unit yang telah dibangun. Target kumulatif kami sebanyak 15.000 hingga akhir 2017," ujar Ketua REI Sulsel Arief Mone, Sabtu (23/9/2017).
Secara komposisi, distribusi pembangunan unit rumah tapak subsidi tersebut terkonsentrasi di Wilayah Gowa, kemudian Maros serta Takalar, sedangkan selebihnya tersebar secara proporsional pad kabupaten/kota lainnya.
Menurut dia, pola pengembangan rumah tapak itu mengikuti pasar MBR yang relatif besar untuk Kawasan Mamminasata yang terdiri dari empat kabupaten/kota yakni Makassar, Maros, Sungguminasa (Gowa) serta Takalar.
Dia menjelaskan, penyediaan rumah subsidi untuk Makassar sudah tidak memungkinkan lantaran kapasitas lahan yang terbatas serta nilai lahan yang telah berada level yang sangat tinggi.
Baca Juga
"Di sisi lain, kebutuhan rumah terus meningkat, sehingga sasaran lokasi mengarah ke daerah penyangga Makassar sebagai pusat perekonomian," tutur Arief.
Dengan kondisi tersebut, pembangunan rumah tapak subsidi relatif agresif dilakukan pada daerah penyangga dengan mengacu pada ketersediaan serta harga lahan yang memenuhi skala perhitungan subsidi.
Selain itu, dari sisi sisi aksesibilitas juga terjangkau bagi sasaran MBR yang sebagian besar memiliki basis pekerjaan di Kota Makassar.
Kendati demikian, papar Arief, sejumlah permasalahan masih kerap mengadang langkah agresif pengembang dalam penyediaan rumah talak subsidi.
"Mulai dari validasi maupun perizinan dari pemerintah daerah setempat. Tetapi evaluasi internal juga kami lakukan, agar anggota asosiasi menjaga konsistensi taat aturan. Sehingga secara bersama mewujudkan penyediaan rumah, menekan backlog," katanya.