Bisnis.com, JAKARTA - Sejak cadangan minyak dan gas bumi dari Lapangan Madura BD, Blok Madura Strait ditemukan pada 1987, gas dan kondensat baru bisa dihasilkan pada Juli 2017, butuh waktu 30 tahun untuk menghasilkan gas.
Lamanya proses komersialisasi sebuah lapangan migas yang menjadi perhatian Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar. Menurutnya, pada era 1970-an, hanya butuh waktu 5 tahun untuk masuk tahap produksi migas sejak cadangan ditemukan.
"Sementara itu, ini [Lapangan BD] butuh waktu 30 tahun," katanya ketika meresmikan produksi gas pertama Lapangan Madura BD, Blok Madura Strait, Rabu (20/9).
Lapangan BD terletak di lepas pantai Selat Madura, yaitu sekitar 52 km di timur Pasuruan (Jawa Timur) dan 16 km di selatan Kabupaten Sampang, Pulau Madura. Lapangan tersebut memiliki cadangan gas sebanyak 442 miliar kaki kubik (bcf) dan kondensat 18,7 juta barel.
Sementara itu, pada saat ini, katanya, rerata untuk sampai tahap produksi membutuhkan waktu 15 tahun. "Ini soal efisiensi," kata Arcandra.
Sebagai upaya untuk efisiensi di hulu minyak dan gas bumi, menurutnya, pemerintah memperkenalkan skema bagi hasil kotor (gross split) untuk menggantikan skema cost recovery.
"Melalui gross split, proses procurement lebih cepat, ini akan efisien dan mengurangi cost.
Selain gross split, pemerintah juga memberikan alokasi saham partisipasi 10% kepada pemerintah daerah untuk kontrak baru. Dengan adanya keterlibatan pemda, katanya, proses perizinan di daerah akan semakin cepat. "Biasanya ada penghalang, adanya peraturan daerah yang membuat proses bangun itu lambat."