Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen Pabrik Gula Jatitujuh yang dikelola oleh PT. PG Rajawali II, anak perusahaan PT. RNI (persero), meminta perlindungan dari aparat keamanan.
Hal itu dilakukan lantaran operasional di lahan tebu di Kabupaten Indramayu dan Majalengka diganggu sekelompok massa yang mengatasnamakan lembaga swadaya masyarakat setempat.
General Manager PG Jatitujuh, Adang Sukendar Djuanda mengungkap untuk kesekian kali pada awal pekan ini beberapa oknum masyarakat menyetop dengan paksa setiap aktivitas operasional on farm pabrik gula.
"Mereka menyetop setiap aktivitas PG, mulai dari kegiatan tanam, pemeliharaan tebu sampai pada proses pascapanen tebu. Tindakan itu sangat mengganggu proses giling tebu dan mengancam keselamatan para pekerja," katanya, Rabu (13/9/2017).
Selain itu, papar Adang, massa juga melakukan berbagai tindakan melawan hukum dengan menyerobot dan mengambilalih sebagian lahan HGU PG Jatitujuh yang merupakan aset milik negara.
“Mereka melakukan pematokan dan mengklaim tanah tersebut milik mereka. Tidak hanya itu, mereka melakukan perusakan tanaman tebu, sarana pompa air dan gubuk kebun tempat istirahat para karyawan PG yang juga warga sekitar perkebunan."
Baca Juga
Menurut Adang, dalam melakukan aksinya, beberapa oknum massa kerap membawa senjata tajam dan mengancam setiap orang yang menghalangi kegiatan mereka di lapangan.
"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Indramayu dan berharap gangguan seperti ini bisa ditangani karena telah mengganggu aktivitas pabrik di saat PG Jatitujuh tengah menggenjot produktivitas gula dalam rangka mendukung program pemerintah guna mewujudkan swasembada gula nasional sesuai dengan nawacita yang dicanangkan Presiden Joko Widodo,” tuturnya.
PT PG Rajawali II Unit PG Jatitujuh merupakan anak perusahaan RNI yang terletak di Desa Sumber Kecamatan Jatitujuh Majalengka.
Areal lahan HGU danTebu Rakyat (TR) PG Jatitujuh berada di wilayah Kabupaten Indramayu, Majalengka dan Sumedang.
Sasaran internal PG Jatitujuh dalam musim giling 2017 adalah mencapai rendemen 8%.Total penyerapan tenaga kerja yang terlibat dalam Tebang-Giling PG Jatitujuh mencapai lebih dari 11.000 orang dengan perputaran uang mencapai lebih dari Rp112 miliar.