Bisnis.com, JAKARTA - Sriwijaya Air membidik pangsa pasar penerbangan umrah pada akhir tahun ini. Untuk merealisasikan hal itu, perseroan sedang melakukan penjajakan dengan mitra potensial untuk pengadaan pesawat berbadan lebar.
Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo menuturkan jumlah warga Indonesia yang melakukan umrah saat ini sekitar 1 juta orang per tahun.
Namun, menurut dia, dari jumlah jemaah sebanyak itu, hanya sekitar 50% yang dilayani maskapai dari Indonesia dan Arab Saudi.
“Sisanya dilayani oleh negara lain, seperti Kuala Lumpur [Malaysia], Singapura, Dubai [Uni Emirat Arab], Turki, dan lain sebagainya. Nah, kalau akses ini dibuka unlimited, saya kira tidak akan ada lagi bocor ke negara-negara lain,” tuturnya.
Toto mengungkapkan Sriwijaya Air berkomitmen untuk mulai melayani penerbangan umrah pada tahun ini.
Meskipun belum mendapatkan izin rute dari otoritas penerbangan, dia optimistis Sriwijaya Air bisa terbang ke Arab Saudi pada November 2017.