Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Tekstil Tolak Impor Borongan

Produsen tekstil mendukung penuh kebijakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam pelarangan impor borongan.
Industri benang/Ilustrasi-Bisnis
Industri benang/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA--Produsen tekstil mendukung penuh kebijakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam pelarangan impor borongan.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI) Redma Gita Wirawasta mengatakan banjirnya produk impor ilegal merupakan salah satu penyebab utama stagnasi kinerja industri tekstil dalam 5 tahun terakhir.

“Modus utamanya adalah impor borongan dan rembesan dari kawasan berikat," katanya dalam keterangan resmi, Senin (4/9/2017).

Redma menuturkan setelah pelarangan praktik impor borongan oleh Satgas Penertiban Impor Berisiko Tinggi, permintaan untuk kain lokal di pasar domestik mulai meningkat, sehingga produsen kain tenun dan rajut mulai mendapatkan peningkatan pesanan. Kondisi ini mendorong kenaikan volume penjualan benang sekitar 30% dalam 1 bulan terakhir.

“Kapasitas produksi kain nasional saat ini 2,7 juta ton sedangkan kebutuhan kain nasional 1,95 juta ton dan ekspor sekitar 210 ribu ton, sehingga masih ada ruang tambahan produksi sekitar 500 ribu ton,” jelasnya.

Menurutnya, tugas satgas selanjutnya adalah menertibkan impor ilegal dari Kawasan Berikat dan Gudang Berikat dengan modus rembesan. Redma memperkirakan perusahaan berikat lain masih banyak yang melakukan modus seperti ini.

"Jadi, jangan sampai Pusat Logistik Berikat (PLB) juga dijadikan sarana barang rembesan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper