Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produsen Rokok Masih Butuhkan Impor Tembakau

Pelaku usaha menyatakan masih membutuhkan impor tembakau untuk keperluan industri rokok
Tembakau./.Antara-Aditya Pradana Putra
Tembakau./.Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA — Pelaku usaha menyatakan masih membutuhkan impor tembakau untuk keperluan industri rokok.

Ketua Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Muhaimin Moefti menjelaskan saat ini produksi tembakau di dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan industri. Dalam setahun, rata-rata produksi domestik sebesar 200.000 ton.

Jumlah tersebut, sambungnya, belum bisa memenuhi kebutuhan industri rokok. Dia mencatat kebutuhan tembakau di dalam negeri mencapai 300.000 ton.

“Jadi masih impor sekitar 100.000 ton dan dari segi varietas ada tembakau yang tidak bisa dikembangkan di Indonesia,” jelasnya kepada bisnis.com, Selasa (29/08/2017).

Dia menyatakan masih akan mempelajari aturan impor tembakau yang tengah digodok oleh Kementerian Perdagangan. Pihaknya menekankan kepada pemerintah untuk menjamin pemebuhan kebutuhan bahan baku industri rokok nasional.

“Seluruh industri memerlukan tambahan impor, masih dibutuhkan sekarang, mau diatur bagaimana kita mempelajari dulu ya,” imbuhnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor tembakau Indonesia pada Januari 2017 hingga Juli 2017 mencapai US$318,49 juta. Jumlah tersebut naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai US$274,30 juta.

Seperti diketahui, aturan mengenai importasi tembakau segera diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menjelaskan nantinya beleid tersebut mengatur impor tembakau. Pasalnya, selama ini para produsen masih dibebaskan melakukan impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper