Bisnis.com, JAKARTA - Amazon.com Inc. Berencana menginvestasikan US$9 miliar atau sekitar Rp144 triliun untuk memperluas infrastruktur komputasi awan di Singapura.
Melansir Bloomberg, Selasa (7/5/2024), Amazon mengatakan investasi tersebut akan dilakukan dalam kurun waktu empat tahun ke depan.
Amazon berencana meningkatkan investasi di Amazon Web Services (AWS) di Singapura guna memenuhi permintaan pelanggan layanan komputasi awan (cloud) yang terus meningkat serta mempercepat adopsi kecerdasan buatan.
AWS yang menjual perangkat lunak dan penyimpanan data untuk disewakan dari lahan server yang sangat besar, telah memperluas jejaknya di luar Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, dengan sebagian besar investasi tersebut menargetkan pasar Asia.
Perusahaan-perusahaan seperti Microsoft Corp. hingga Apple Inc. juga berkembang di pasar Asia Tenggara, sebagian untuk melakukan diversifikasi dari China dan mengurangi risiko geopolitik di tengah ketegangan antara China dan AS.
Termasuk investasi di Singapura, AWS tahun ini telah mengumumkan rencana untuk menggelontorkan sekitar US$35 miliar di luar AS, termasuk di Jepang, Arab Saudi, dan Meksiko. Perusahaan ini juga sedang menyiapkan klaster pusat data di Malaysia dan Thailand.
Baca Juga
Bulan lalu, Amazon mengatakan bahwa AWS berada di jalur yang tepat untuk menghasilkan penjualan lebih dari $100 miliar selama setahun untuk pertama kalinya. Para eksekutif Amazon mengatakan bahwa AWS mendapatkan keuntungan dari proyek-proyek modernisasi teknologi perusahaan serta permintaan untuk layanan AI.
Pengumuman ini disampaikan sebagai bagian dari KTT Asean-AWS di Singapura. Dalam KTT ini, AI menjadi pusat perhatian dengan serangkaian inisiatif dari perusahaan asal AS tersebut. Singapura menjadi wilayah pusat data pertama yang didirikan AWS di Asia.
"Investasi ini akan menciptakan efek riak di seluruh Singapura dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan adopsi cloud," ujar country manager AWS Priscilla Chong seperti dikutip Bloomberg.
Amazon memperkirakan bahwa rencana investasi ini akan menciptakan rata-rata 12.300 lapangan kerja di Singapura setiap tahunnya. Perusahaan juga akan mengadakan lokakarya untuk lebih dari 100 bisnis dalam dua tahun ke depan melalui kemitraan dengan pemerintah Singapura untuk membantu bisnis kecil memanfaatkan AI generatif.
Singapura telah berkembang menjadi pusat bisnis AS di Asia, seperti Meta Platforms Inc. dan Alphabet Inc. dan dipandang sebagai pintu gerbang ke wilayah Asia Tenggara yang lebih luas, yang diperkirakan akan berkembang dengan cepat.
Microsoft, saingan terbesar Amazon dalam bisnis cloud, melakukan tur ke beberapa negara lokal minggu lalu. Chief Executive Officer Satya Nadella mengumumkan serangkaian investasi di Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Sebelumnya, sewaktu bertemu dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan jajaran pejabat tinggi, Microsoft mengungkapkan akan menginvestasikan sekitar Rp28 triliun.
Hal itupun disinggung, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa Microsoft berkomitmen untuk menggelontork investasi jumbo sekitar Rp28 triliun di Tanah Air. Budi menuturkan investasi tersebut rencananya digunakan untuk pengembangan AI dan layanan cloud.