Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4.000 Pembeli Rumah Subsidi di Cikarang Antre Akad Kredit

Managing Director SPS Group Asmat Amin mengatakan tahun ini perusahaan menargetkan pembangunan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 15.000 unit atau meningkat dari tahun lalu sebanyak 10.000 unit.
Villa Kencana, Cikarang/istimewa
Villa Kencana, Cikarang/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA-- SPS Group melalui proyek perumahan di Vila Kencana Cikarang, Kabupaten Bekasi mencatatkan antrean untuk kepemilikan rumah subsidi sebanyak 4.000 unit.

Managing Director SPS Group Asmat Amin mengatakan tahun ini perusahaan menargetkan pembangunan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebanyak 15.000 unit atau meningkat dari tahun lalu sebanyak 10.000 unit.

Perusahaan membagi menjadi dua tahap pengerjaan. Tahap pertama saat ini sedang berjalan pembangunan 7.000 unit rumah dan tahap kedua rencananya akan mulai dilakukan pada Juni dengan target 8.000 unit. Salah satunya, proyek Vila Kencana Cikarang akan berdiri di atas lahan seluas 105 hektare yang diresmikan Presiden pada Mei lalu.

"Di Vila Kencana ada 4.000 konsumen kami yang masih menunggu realisasi akad kredit. Permintaan hunian subsidi memang semakin tinggi, saya harap kerjasama Bank lebih cepat dalam memproses," katanya, Senin (28/8/2017).

Adapun, untuk tingkat penyerapan sejauh ini tidak ada persoalan yang signifikan mengingat kawasan pengembangan proyek perusahaan berada di lokasi yang banyak membutuhkan rumah subsidi. Terbukti dari capaian penjualan tahun lalu sebesar 7.000 unit dari target 10.000 unit.

"Daerah pengembangan kami tak jauh dari kawasan industri yang memiliki banyak karyawan dan membutuhkan rumah terjangkau," katanya.

Sisi lain, Asmat memaparkan sejumlah persoalan pasokan yang kini sangat membutuhkan intervensi pemerintah. Salah satunya adalah ketersediaan lahan guna keberlangsungan mempertahankan harga rumah subsidi.

Asmat menyebut hal itu harus diselesaikan dengan percepatan pelaksanaan Bank Tanah yang sudah diwacanakan pemerintah sejak tahun lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper