Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bunga Masih Tinggi, Pengusaha Logistik Pikir-Pikir Ajukan Kredit

Bunga kredit yang masih tinggi membuat pelaku jasa logistik menahan diri untuk mengajukan pinjaman di bank.
Truk pengangkut peti kemas melintasi kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, di Jakarta, Kamis (3/8)./JIBI-Nurul Hidayat
Truk pengangkut peti kemas melintasi kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, di Jakarta, Kamis (3/8)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA-Bunga kredit yang masih tinggi membuat pelaku jasa logistik menahan diri untuk mengajukan pinjaman di bank.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman menyebutkan harga angkutan saat ini cenderung rendah sehingga tidak memungkinkan investasi baru apalagi dikenai beban bunga.

Dia memberi contoh, tarif angkutan berbasis truk dari Jakarta ke Surabaya berkisar antara Rp1 juta-Rp1,5 juta. Sedangkan beban cicilan per hari mencapai Rp1 juta. Belum termasuk ongkos supir Rp400 ribu-Rp600 ribu.

"Mungkin dengan tingginya angka saving, sudah saatnya bunga bank diturunkan," kata Kyatmaja kepada Bisnis, Minggu (20/8/2017).

Bagi pengusaha truk, kata Kyatmaja, jika penguasaan aset lunas belum mencapai 75% maka bisnis angkutan bakal tetap berat.

Pengusaha truk angkutan memilih memanfaatkan unit-unit yang sudah ada ketimbang membeli unit baru.

Berdasarkan data yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), suku bunga rata-rata kredit untuk sektor logistik adalah 10,65%.

Penyaluran kredit sektor logistik cenderung stagnan sepanjang semester I 2017. Statistik Perbankan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, sejak Januari hingga Juni penyaluran kredit memang tumbuh 3,9%.

Namun, dalam rentang enam bulan tersebut penyalurannya naik turun. Penyaluran tertinggi tercatat pada Mei senilai Rp177 miliar, tetapi turun pada Juni menjadi Rp174 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdul Rahman
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper