Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luhut: Konsep Industri Garam Nasional Matang Pekan Depan

Bisnis.com, JAKARTA -- Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan mengatakan konsep pengembangan industri garam terintegrasi di Nusa Tenggara Timur akan matang pekan depan.
Petani memanen garam di Desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7)./ANTARA-Dedhez Anggara
Petani memanen garam di Desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7)./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA -- Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan mengatakan konsep pengembangan industri garam terintegrasi di Nusa Tenggara Timur akan matang pekan depan.

Dia menyebutkan konsep itu a.l. mencakup teknologi pergaraman, struktur biaya produksi, lama konstruksi tambak garam dan pabrik pengolahan, serta waktu yang tepat untuk menghentikan impor.

Menurut dia, teknologi yang nanti disiapkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memungkinkan produksi garam lebih cepat dari 15 hari menjadi 4 hari. Luhut menjamin seluruh konsep pengembangan industri garam nasional tidak merugikan petani.

"Kami berharap Selasa depan (22/8/2017) sudah datang dengan konsep," katanya, Senin (14/8/2017).

Menteri Perindustrian dan Perdagangan era Presiden Abdurrahman Wahid itu menyebutkan luas lahan yang potensial untuk tambak garam mencapai 22.000 ha, yang tersebar di NTT 15.000 ha, sedangkan sisanya di Jawa, Madura, Jeneponto Sulawesi Selatan. Luas itu berdasarkan inventarisasi yang dilakukan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

"Garam itu sudah sebagian dibuat [di lahan potensial], tapi tidak pakai teknologi bagus sehingga kualitasnya garamnya [NaCl] 80%, harusnya 94%-97%," jelas Luhut.

Luhut ingin modernisasi juga merambah Jeneponto dan Madura. "Kami lebih memilih Indonesia timur karena airnya bagus. Kami berpikir air diambil dari tengah jauh di laut, disedot sehingga air betul-betul air laut yang bersih," ujarnya.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi mengatakan tim lintas kementerian akan terjun ke NTT setelah 17 Agustus untuk bersama-sama memverifikasi lahan menganggur di provinsi itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper