Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Manufaktur dan Jasa Perlu Perhatian Lebih

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Ari Kuncoro mengatakan perlunya stimulus untuk mendorong sektor industri manufaktur dan jasa. Hal ini mengingat harga komoditas yang mengalami penurunan atau relatif rendah.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Ari Kuncoro mengatakan perlunya stimulus untuk mendorong sektor industri manufaktur dan jasa. Hal ini mengingat harga komoditas yang mengalami penurunan atau relatif rendah.

Menurutnya, meskipun ada lonjakan harga komoditas atau commodity boom namun rupanya hal itu tidak akan mampu mengangkat pendapatan industri secara merata. Pasalnya, comodity boom namun hal tersebut hanya memberi dampak pada sektor industri berbasis komoditas.

“Sekarang dengan penurunan harga komoditas, maka efek itu jadi seimbang, tapi itu bukan sesuatu yang harus dikejar. Yang harus dikejar adalah suatu pertumbuhan di sektor non-komoditas manufaktur dan jasa. Boom commodity itu yang jalan orang yang punya tambang segala macam. Jadi efek pendapatannya itu tidak seimbang.” katanya belum lama ini.

Sebab itu, dia meminta agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap industri padat karya seperti sektor jasa dan manufaktur yang mampu menyerap banyak tenaga kerja.

Dia pun beranggapan jika industri padat karya bisa didorong lebih baik maka akan banyak tenaga kerja yang bisa terserapnya sehingga secara perlahan ketimpangan akan berkurang.

“Kalau manufaktur dan jasa yang kerja banyak, kalau pertambangan yang kerja tidak begitu banyak, ekstrak lalu ekspor. Jadi cari sektor yang tenaga kerja banyak, padat karya di daerah yang padat penduduknya.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper