Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GARAM AUSTRALIA SAMPAI DINIHARI: Guyuran Impor Diharapkan Mulai Tekan Harga

Masuknya pasokan garam impor dari Australia diharapkan dapat menekan kenaikan harga garam konsumsi di pasaran
Petani memanen garam di Desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7)./ANTARA-Dedhez Anggara
Petani memanen garam di Desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (31/7)./ANTARA-Dedhez Anggara

Bisnis.com, JAKARTA — Masuknya pasokan garam impor dari Australia diharapkan dapat menekan kenaikan harga garam konsumsi di pasaran.

Direktur Keuangan PT Garam Anang Abdul Qoyyum mengharapkan masuknya 25.000 ton garam bahan baku garam konsumsi, hari ini, Kamis (10/8/2017) dinihari, dapat menekan harga komoditas itu di pasaran. Dalam beberapa pekan terakhir, harga garam konsumsi melonjak tajam akibat kelangkaan pasokan.

“Diharapkan harga jual di level end user atau pasar untuk garam konsumsi saat ini dikisaran Rp4.500 dan didukung ketersediaan barangnya,” ujarnya menjawab pesan singkat Bisnis.com, Kamis (10/8/2017).

Berdasarkan pantauan di pasar tradisional, harga garam konsumsi kemasan 250 gram naik dari Rp1.000 menjadi Rp6.000. Untuk kemasan 10 kilogram melesat dari Rp45.000 menjadi Rp160.000.

Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri sebelumnya mengatakan dibutuhkan 13.000 ton garam untuk memenuhi pasokan di pasar tradisional.

“Harga masih tinggi di Rp4.000 per kilogram untuk kondisi normal biasanya Rp1.000 per kilogram,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.

Abdullah mengatakan bakal mengawasi proses distribusi garam impor yang didatangkan dari Australia. Pasalnya, menurutnya pengolahan dari IKM biasanya membutuhkan waktu lama untuk sampai ke pasar tradisional.

“Barang ada saat ini di pasaran tetapi merupakan stok lama. Sejauh ini, belum ada gelontoran dari pemerintah,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper