Bisnis.com, JAKARTA-Implementasi standar emisi euro 4 pada truk barang digadang-gadang bakal menghabiskan uang senilai Rp2.500 triliun.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman mengatakan, dana sebesar itu dibutuhkan untuk meremajakan 6,2 juta truk yang saat ini beroperasi di Indonesia.
"Bisa [dibutuhkan dana sebanyak itu]. Harga truk sekarang rata-rata Rp400 juta sampai Rp500 juta," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (9/8/2017).
Namun, meskipun perlu biaya sedemikian besar, Kyatmaja menuturkan bahwa semakin tinggi standar emisi maka kendaraan akan semakin efisien karena pembakaran bahan bakar akan lebih sempurna. Ujung-ujungnya adalah biaya operasional jadi lebih murah.
Hanya saja dia menilai implementasi euro 4 di Indonesia masih sulit dilakukan lantaran kualitas bahan bakar yang tidak sesuai.
Menurutnya, bahan bakar yang cocok untuk standar Euro 4 minimal Pertadex yang kadar pengotornya (impurities) hanya 500 ppm. Sementara bahan bakar yang banyak dipakai saat ini adalah BBM subsidi.
Baca Juga
"Solarnya masih jelek. Kayanya implementasinya masih jauh dari harapan," imbuhnya.
Euro adalah nama yang digunakan pada standar emisi gas buang kendaraan yang dijual di negara-negara anggota Uni Eropa.
Saat ini standar emisi di Eropa sudah mencapai Euro 6, yang mulai diberlakukan pada September 2014.
Euro 4 sendiri telah diberlakukan di Eropa sejak Januari 2005 dan digantikan Euro 5 pada September 2009.