Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menaker: Kita Krisis Tenaga Kerja Bidang Aviasi

Menteri Ketenagakerjaan Menaker M. Hanif Dhakiri mendorong Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menyiapkan tenaga kerja aviasi khususnya tenaga kerja pemeliharaan pesawat.
Pesawat Airbus A320 Neo milik maskapai Citilink di Hangar 4 GMF terparkir sesaat setelah penyambutan, Tangerang, Banten, Jumat (24/2)./Antara-Lucky R.
Pesawat Airbus A320 Neo milik maskapai Citilink di Hangar 4 GMF terparkir sesaat setelah penyambutan, Tangerang, Banten, Jumat (24/2)./Antara-Lucky R.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Menaker M. Hanif Dhakiri mendorong Balai Latihan Kerja (BLK) untuk menyiapkan tenaga kerja aviasi khususnya tenaga kerja pemeliharaan pesawat. Pasalnya, kebutuhan tenaga kerja sektor aviasi dalam 5 tahun ke depan akan meningkat.

"BLK sudah memiliki beberapa fasilitas yang dibutuhkan dan saya harap salah satu kejuruan yang ada di BLK adalah tentang aviasi, mengingat permintaan yang tinggi untuk bidang tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (7/8/2017).

Hal itu disampaikan Hanif setelah menerima kunjungan Direktur Utama PT GMF Aero Asia Iwan Joeniarto. Menurut Hanif, saat ini BLK belum memiliki kejuruan aviasi tetapi harus segera dilakukan kajian dan menyiapakan kurikulum aviasi.

Menurutnya, untuk menyiapkan tenaga- tenaga kerja bidang aviasi dibutuhkan adanya instruktur, kurilkulum dan penyiapan sarana dan fasilitas yang mendukung kegiatan pelatihan aviasi.

"Ke depannya dimungkinkan kerja sama dengan maskapai-maskapai penerbangan dan sekolah penerbangan agar tak hanya menyiapkan calon pilot dan penerbang, tapi juga mekanik-mekanik handal di bidang aviasi untuk maintenance pesawatnya," tambahnya.

Direktur Utama PT GMF Aero Asia Iwan Joeniarto mengatakan permasalahan yang dihadapi saat ini adalah GMF Aero Asia membutuhkan tenaga kerja yang cukup banyak dalam kurun 5 tahun ke depan. Namun, lembaga pendidikan di Indonesia belum mampu memenuhi permintaan tenaga kerja bidang aviasi.

Menurutnya, jika Indonesia sudah memiliki tenaga kerja aviasi yang cukup, maka perawatan pesawat bisa dilakukan di dalam negeri.

"Saat ini sekitar 51% pemeliharaan pesawat terbang masih dilakukan di luar negeri. Hal itu karena Indonesia masih kekurangan tenaga kerja aviasi,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper