Bisnis.com, JAKARTA - Aksi mogok kerja yang dilakukan karyawan PT Jakarta International Container Terminal (JICT) turut berdampak pada angkutan barang berbasis truk.
Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan, aksi mogok yang bakal berlangsung selama seminggu membuat pengusaha truk mengalami kerugian sekitar Rp60 miliar.
"Lost opportunity karena mogok. Kira-kira bisa hilang 2 trip," katanya kepada Bisnis, Kamis (3/8/2017).
Saat ini, jumlah truk barang yang ada di Jakarta sekitar 20.000. Dengan estimasi kerugian Rp1,5 juta per trip, jika dikalikan dengan total truk, opportunity lost mencapai Rp60 miliar.
Selain itu, karena proses bongkar muat dialihkan ke operator lain dikhawatirkan terjadi delay akibat penambahan beban atau kongesti. Di sisi lain pengusaha truk punya pengeluaran rutin seperti gaji supir dan bahan bakar.
Oleh karena itu dia berharap pemerintah segera turun tangan membereskan masalah ini. Jika tak segera diselesaikan, kerugian pengusaha bakal semakin besar. "Harus diselesaikan cepat karena JICT operator terbesar di sana," imbuhnya.
Sekitar 600 pegawai JICT melakulan aksi mogok kerja hari ini. Mogok kerja rencananya berlangsung hingga 10 Agustus 2017 mendatang. Akibat aksi ini truk kontainer tak bisa masuk ke pelabuhan.