Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2017, Pasokan Kondominium Jakarta Bertambah 3.600 Unit

Bisnis.com, JAKARTA--Riset konsultan properti, PT Savills Indonesia menyebutkan, pasar kondominium dan apartemen Jakarta kembali mendapatkan tambahan pasokan baru sebanyak 3.600 unit sehingga menambah stok yang ada di pasar mencapai 132.000 unit.
Aktivitas pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Abdullah Azzam
Aktivitas pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (6/3)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Riset konsultan properti, PT Savills Indonesia menyebutkan, pasar kondominium dan apartemen Jakarta kembali mendapatkan tambahan pasokan baru sebanyak 3.600 unit sehingga menambah stok yang ada di pasar mencapai 132.000 unit.

Kepala Departeman dan Riset Savills Indonesia, Anton Sitorus mengatakan meskipun pasokan hanya 3.600 unit, namun tingkat penjualan semesterI/2017 tahun ini  mencapai 4.100 unit.Adapun menurut dia hingga 2020 mendatang setidaknya akan ada total mencapai 73.000 unit kondominium yang dipasarkan dan saat ini setidaknya 70% nya telah terjual. 

“Laju penjualan terbesar terjadi di segmen upper—middle sebesar 75%, kemudian segemen lower-middle 63%, segmen mid-end sebesar 60%  upper 75%, high end 67%,” katanya, Rabu (26/7). 

Anton melanjutkan dari sisi harga segmen kelas bawah justru mengalami tekanan akibat para pengembang yang secara atraktif memberikan banyak diskon pada proyek peluncuran baru pada segmen ini. 

Sementara itu, Deden Sudarbo, Kepala Department Residential Sales di Savills mengatakan bahwa penjualan kondominium di Jakarta sepanjang 2016 mencapai sekitar 10,500 unit atau sedikit menurun dibanding tahun sebelumnya. Padahal, tambah Deden, peluncuran proyek baru di tahun lalu jumlahnya lebih banyak, yaitu mencapai hampir sekitar 11,000 unit. 

Managing Director Savills Indonesia Jeffrey Hong mengatakan bahwa kreativitas pengembang diperlukan untuk menarik minat dan daya beli konsumen dan investor yang dipandang masih cukup baik. Apalagi dengan akan segera mengalirnya implementasi program amesti pajak kepada sektor riil termasuk properti, maka persaingan dalam menarik pembeli juga akan ditentukan dengan konsep dan value yang ditawarkan pengembang. Kondisi ini, menurut Jeff, akan ditunjang dengan perkembangan ekonomi makro dalam negeri yang diharapkan cukup stabil di tahun ini dan juga oleh pembangunan infrastruktur yang dalam prosesnya akan membantu akselerasi ekonomi lewat konsumsi pemerintah dan investasi baru.

Kedepan, diharapkan inovasi dan konsep baru dari pengembang dalam proyek-proyek properti-nya yang dipaket melalui harga yang sesuai akan semakin bertambah banyak sehingga aktivitas pasar pun akan semakin meningkat.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper