Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III menargetkan penerapan aplikasi Integrated Billing System atau IBS di seluruh pelabuhan yang dikelola hingga akhir 2017.
Untuk itu, perseroan terus melakukan sosialisasi kepada pengguna jasa kepelabuhan.
Di Pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Pelindo III menggelar sosialisasi pengenalan aplikasi IBS kepada 19 perusahaan bongkar muat dan perusahaan pelayaran. Adapun layanan yang bisa diporses melalui aplikasi IBS mencakup E-Regristration, E-Booking, E-Payment, E-Billing, E-Care dan E-Tracking.
General Manager Pelindo III Tanjung Wangi, Edy Sulaksono mengatakan perusahaan pengguna jasa kepelabuhan bisa mengakses laman anjungan.pelindo.co.id untuk permohonan sandar kapal maupun jasa pelabuhan lainnya.
“Penerapan sistem IBS diharapkan dapat mempercepat pelayanan dan bisa mengurangi tatap muka langsung antara Pelindo III dengan pelanggan jasa kepelabuhanan,” ujar Edy dalam siaran pers yang dikutip Bisnis.com, Selasa (25/7/2017).
Dia menuturkan, penerapan sistem IBS bakal memberikan benefit dalam bentuk transparansi biaya, efisien penggunaan kertas, kemudahan tracking dalam permohonan serta pelayanan. Selain itu, pengguna jasa dapat mengetahui jumlah kapal yang sudah dibongkar setiap harinya.
Selain Pelabuhan Tanjung Wangi, beberapa pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo III telah menerapkan sistem IBS yakni Tanjung Perak, Tanjung Emas, Gresik, Banjarmasin, dan Celukan Bawang. Sistem IBS di Tanjung Perak sudah diterapkan sejak November 2016. Pelindo III menargetkan aplikasi IBS diterapkan di seluruh pelabuhannya pada akhir 2017.
Di sisi lain, Pelindo III juga menyiapkan tim khusus yang bakal menjadi pendamping para pengguna jasa pelabuhan yang akan menggunakan aplikasi IBS. Ini dilakukan guna mengantisipasi sejumlah kendala di lapangan, mulai dari akses koneksi jaringa yang terbatas hingga penggunaan teknologi yang belum populer di sejumlah tempat.