Bisnis.com, JAKARTA — Hasil survei Bank Indonesia menunjukkan optimisme masyarakat untuk melakukan belanja hanya menguat tipis pada Juni 2025, yang bertepatan dengan mulainya musim libur sekolah.
Hal tersebut tecermin dalam Indeks Keyakinan Konsumen/IKK yang tetap berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 117,8, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 117,5 atau naik 0,3 poin.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso menyampaikan bahwa IKK tersebut mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga.
“Terjaganya keyakinan konsumen pada Juni 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini [IKE] dan Indeks Ekspektasi Konsumen [IEK],” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (8/7/2025).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, keyakinan konsumen pada Juni 2025 tetap optimis untuk seluruh kelompok, dengan IKK tertinggi tercatat pada responden pengeluaran Rp4,1 juta-Rp5 juta (117,8) diikuti oleh > Rp5 juta (117,3).
Baca Juga : Bank Indonesia Perkuat Intervensi, Target Kurs Rupiah 2026 Lebih Optimistis dari Kemenkeu |
---|
Meski demikian, Bank Indonesia mencatat perkembangan optimisme tersebut menurun dibandingkan kondisi bulan sebelumnya untuk beberapa kelompok pengeluaran.
Berdasarkan kelompok usia, IKK juga tetap di level optimis pada seluruh kelompok usia, dengan IKK tertinggi tercatat pada responden usia 20–30 tahun (122,1), 31–40 tahun (118,5), dan 41–50 tahun (117,9).
Secara spasial, peningkatan IKK terjadi di beberapa kota, dengan peningkatan tertinggi di Medan, diikuti Makassar dan Surabaya. Sementara itu, sejumlah kota mengalami penurunan IKK, terutama di Semarang, Mataram, dan Palembang.
Untuk diketahui, Survei Konsumen yang BI lakukan dilakukan terhadap 4.600 responden rumah tangga di 18 kota. Survei ini menjadi informasi dini mengenai konsumsi rumah tangga, ekspektasi inflasi, dan kondisi keuangan rumah tangga.
Survei ini turut mencakup IKE yang menunjukkan kondisi saat ini dibandingkan dengan 6 bulan yang lalu. Sementara IEK menunjukkan kondisi enam bulan mendatang dibandingkan dengan kondisi saat ini.
Lebih lanjut, Denny menyampaikan bahwa terjaganya optimisme masyarakat terhadap ekonomi ditopang oleh IKE Juni 2025 tercatat sebesar 106,7, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 106,0.
Membaiknya IKE Juni 2025 didukung oleh Indeks Penghasilan Saat Ini (IPS) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama/Durable Goods (IPDG) yang berada pada level optimis masing-masing tercatat sebesar 120,2 dan 105,9, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 118,1 dan 104,1.
Mencermati hasil survei IKE pula, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) kembali melambat usai pada bulan sebelumnya resmi masuk zona pesimis. Per Juni 2025, IKLK terkoreksi 1,6 poin ke angka 94,1.
Penurunan tersebut bersumber dari seluruh kelompok usia dan pendidikan, kecuali kelompok pendidikan Sarjana yang tetap berada di level optimistis.
Sementara itu, IEK Juni 2025 tercatat sebesar 128,9. Denny menyebutkan bahwa capaian tersebut relatif stabil meski sedikit menurun bila dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 129,0.
Melihat dari komponen pembentuk IEK, Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) harus turun 2,2 poin menjadi 133,2 pada Juni 2025 dan terjadi pada seluruh kelompok pengeluaran.