Bisnis.com, PASURUAN — Wakil Presiden Jusuf Kalla menginginkan percepatan proyek-proyek strategis nasional dapat berjalan sesuai dengan waktu yang ditargetkan.
Dia juga mendorong proyek lainnya yang berbasis kebutuhan publik untuk mencontoh pembangunan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan, Pasuruan, Jawa Timur.
Seperti diketahui, SPAM Umbulan akhirnya dibangun dengan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) atau Public Private Partnership (PPP) dan direncanakan dapat beroperasi pada 2019. Adapun, proyek ini sebetulnya telah dirancang sejak 45 tahun yang lalu.
SPAM Umbulan sendiri merupakan proyek KPBU pertama dibidang penyediaan air minum. Nilai investasi proyek mencapai Rp2,05 triliun.
"Mudah mudahan proyek lain yang dirancang dibawah proyek strategis nasional menko perekonomian bisa berjalan dengan kecepatan yang kita putuskan dan kita jalankan hari ini," katanya saat peresmian ground breaking SPAM Umbulan, Kamis (20/7/2017).
Wapres menjelaskan pemerintah sendiri terlibat dalam Viability Gap Fund (VGP/dukungan kelayakan) sebesar Rp818 miliar yang membuat proyek tersebut menjadi feasible untuk dikerjakan. Sementara itu, swasta mendanai Rp1,23 triliun dalam kerja sama itu.
"VGP ini semacam subsidi untuk memberikan peran pemerintah agar proyek ini bisa dikerjakan oleh swasta. Ini contoh agar PPP bisa berjalan," jelasnya.
Proyek ini bertujuan untuk mengalirkan air curah dengan kapasitas produksi sebesar 4.000 liter air per detik dengan jaringan sistem transmisi sepanjang 93,7 km.
Mata air Umbulan ini akan terdistribusi ke lima PDAM di Provinsi Jawa Timur, yaitu PDAM Surabaya, PDAM Kabupaten Pasuruan, PDAM Kota Pasuruan, PDAM Kota Sidoarjo, dan PDAM Kota Gresik dan akan dinikmati sekitar 1,3 juta jiwa.
Badan Usaha yang terlibat dalam proyek SPAM Umbulan yaitu PT Meta Adhya Tirta Umbulan, yaitu perusahaan yang dibentuk oleh konsorsium PT Medco Gas Indonesia dan PT Bangun Cipta Kontraktor selaku pemenang lelang.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan skema KPBU menjadi solusi paling efisien dalam terbatasnya APBN untuk mendanai percepatan infrastruktur.
Adapun, dia mengatakan total investasi penyediaan air minum lanjutan secara keseluruhan di wilayah Umbulan diestimasikan dapat mencapai Rp4,51 triliun.
"Dukungan dan komitmen berbagai pemangku kepentingan tetap diperlukan, tidak hanya selama masa konstruksi tetapi juga selama masa operasi untuk tercapainya penyediaan air minum masyarakat Jawa Timur," jelasnya.