Bisnis.com, JAKARTA - Kehadiran transportasi berbasis aplikasi dinilai turut berperan terhadap penetrasi inklusi keuangan di masyarakat.
Ketua Pusat Kajian Komunikasi Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (Puskakom UI) Inaya Rakhmani mengatakan berdasarkan studi sebagian besar mitra pengemudi akhirnya bisa mendapat akses finansial setelah bergabung dengan perusahaan aplikasi transportasi.
"Mitra pengemudi roda dua mendapatkan manfaat dengan terbukanya akses ke institusi finansial dan layanan asuransi," katanya tentang hasil studi lembaga yang dipimpinnya, Rabu (19/7/2017).
Puskakom UI melakukan studi dengan sampel lebih dari 9000 mitra pengemudi Gojek di 15 lokasi berbeda. Tujuannya untuk mengetahui perubahan sosial yang terjadi dengan adanya inovasi teknologi.
Tingkat inklusi keuangan di kalangan mitra pengemudi meningkat karena setiap mitra wajib memiliki akun bank jika ingin bergabung. Bahkan beberapa waktu lalu Gojek bekerjasama dengan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) agar mitra pengemudinya dapat membeli rumah.
Selain itu, kehadiran transportasi online juga membuat pengemudi dan konsumen lebih mengenal pembayaran nontunai. Pasalnya, saat ini semua aplikasi transportasi memiliki fitur pembayaran nontunai seperti Go-Pay di Gojek dan Grab Pay di Grab.
Hal tersebut diakui oleh "Kami membuka akses layanan finansial dari unbankeable menjadi bankable. Selain itu meningkatkan kesadaran menabung dan asuransi," ujarnya. Sebagai informasi pemerintah menargetkan jangkauan inklusi keuangan di masyarakat minimal sebesar 75% pada 2019. Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir tahun lalu realisasi target tersebut sudah lebih dari 50%.
