Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan galangan kapal PT Multi Ocean Shipyard, anak usaha PT Soechi Lines Tbk bakal menyerahkan (delivery) kapal tanker pesanan PT Pertamina (Persero) dalam beberapa bulan mendatang. Kapal berkapasitas 17.500 DWT itu merupakan satu dari tiga kapal pesanan Pertamina yang dikerjakan perseroan.
Paula Marlina, Direktur Keuangan Soechi Lines mengatakan kapal MT Pasaman yang dipesan Pertamina sudah dirilis ke perairan pada Januari 2017 lalu. Saat ini, MOS progres pembangunan tengah dalam tahap uji coba sebelum akhirnya diserahkan ke Pertamina.
Menurut Paula, Pertamina memesan tiga kapal dengan kapasitas 17.500 DWT. Dengan kata lain, kapal tersebut diperkirakan bisa mengangkut minyak sebanyak 100.000 barrel. "Pesanan tidak datang sekaligus, ada jeda satu tahun. Jadi dua kapal lagi [selesai] tahun depan," ujarnya di Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Berdasarkan laporan keuangan Soechi Lines, per Maret 2017 progres pembangunan dua kapal pesanan Pertamina masing-masing telah mencapai 63,04% dan 52,71%. Secara keseluruhan, galangan MOS yang mulai beroperasi pada 2012 telah mendapat kontrak pembangunan delapan kapal dengan nilai kontrak sekitar US$110 juta. Paula menuturkan, per Maret 2017 sisa nilai kontrak mencapai US$36 juta.
Selain dari Pertamina, MOS juga mengerjakan pesanan tiga kapal dari Kementerian Perhubungan. MOS mengerjakan satu kapal perintis dan dua kapal navigasi dengan progres per Maret 2017 masing-masing mencapai 59,85% dan 37,91%.
Di paruh kedua tahun ini, MOS juga menargetkan membuka lini bisnis perbaikan dan perawatan kapal setelah fasilitas pengedokan (docking) rampung dibangun.Paula menambahkan, MOS baru akan membuka layanan perbaikan dan perawatan untuk pihak ketiga setelah uji tuntas fasilitas galangan yang dimiliki tuntas.
Baca Juga
Dia menekankan, perseroa harus memberikan kualitas layanan terbaik kepada mitra dan penyelesaian pekerjaan tepat waktu. Adapun, fasilitas floating dock untuk perbaikan dan perawatan telah tuntas dibangun. Dalam jangka panjang bisnis perbaikan dan perawatan kapal diharapkan bisa menjadi pendapatan berulang.
Pasalnya, populasi kapal berbendera Indonesia terus bertambah sejak diberlakukan asas cabotage. Kementerian Perhubungan melansir, total armada niaga nasional mencapai 16.574 kapal. Jumlah tersebut naik 64,16% dibandingkan pada tahun 2005 yaitu sejumlah 10.096 kapal.