Bisnis.com, JAKARTA— Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara optimis Indonesia mampu membayar total utang saat ini.
“Uang kita banyak, Rp1000 triliun uang penerimaan pajak. Kalian tidak usah ragukan soal pelunasan ini, cuma karena kita orang Indonesia merasa diri kita kecil, jadi kita takut, negara kita ini besar,” ujar Suahasil, Rabu (12/7).
Kendati pun demikian, Suahasil mengatakan meski Indonesia memiliki penerimaan pajak yang cukup banyak, namun nominal tersebut tak hanya digunakan untuk melunasi utang.
“Sekarang strategi kita, karena kita masih defisit anggarannya otomatis tidak masuk akal kalau lunasi utang, itu masalah APBN-nya saja. Kalau mau lunasin pun tidak mungkin sekali setahun nanti kita tidak belanja apa-apa, biasanya kita lunasi bertahap, sampai nanti kalau ada surplus itu kita buat untuk lunasi utang,”imbuhnya.
Seperti yang diketahui, beberapa kali Kementerian Keuangan menegaskan bahwa rasio utang Indonesia masih cukup aman dan jauh dari batas maksimum.
Kata Suahasil, sejauh ini, rasio utang Indonesia berada di angka 28% dari PDB.
Angka tersebut masih cukup jauh jika dibandingkan dengan ketentuan dalam undang-undang dimana batas maksimum utang sebesar 60% dari PDB.
Menurutnya, utang Indonesia akan selalu berada di posisi aman dan kredible apalagi PDB Indonesia setiap tahun mengalami pertumbuhan.
“Jadi kalau kita lihat [utang] Indonesia 28% itu masih sangat aman, masih sangat bisa dikendalikan, apalagi terhadap PDB, PDB kita kan setiap tahun tumbuh, misalkan tahun 2017 ini pertumbuhan PDB kita kita proyeksikan di 5,2% artinya PDBnya tumbuh kita berharap juga utang itu makin bisa kredibel,” ujarnya.
Tak hanya itu, imbuhnya, jika dibandingkan dengan beberapa negara sekitar, utang Indonesia juga masih tergolong rendah.
“Dibandingkan dengan negara lain disekitar kita, kalau kita lihat di Malaysia itu kan total utang nya sebesar 40-50%, kalau Jepang malah 200%, AS sekitar 100%, jadi Indonesia itu masih sangat aman dan bisa dikendalikan. Apalagi itu kan terhadap PDB, PDB kita tiap tahun tumbuh, tahun 2017 ini PDB kita prediksikan diangka 5,2%, artinya dengan PDB tumbuh kita harapkan utang itu makin bisa kredibel,”pungkasnya.