Bisnis.com, JAKARTA — Pernah mendengar nama Rustono? Dia adalah pria kelahiran Grobogan, Jawa Tengah yang kini sukses menekuni usaha pembuatan tempe di Jepang. Rustono ini pernah merintis karier sebagai pramusaji di Hotel Sahid Yogyakarta.
Setelah sukses di Jepang, kini Rustono mencoba peruntungannya di Korea Selatan. Dia tengah membangun kerajaan tempe di negeri kimchi.
Banyak diaspora yang sukses di luar negeri. Ada yang melambung dengan teknologi tinggi, ada pula yang mengembangkan budaya Indonesia.
Dalam keterangan resmi yang dikirim Minister Counsellor Kedubes RI di Korsel, M Aji Surya menuturkan bahwa Rustono adalah sedikit contoh WNI yang punya ambisi menguasai pasar tempe secara global.
Pria yang lama tinggal di Yogyakarta ini, sudah lebih 10 tahun menekuni produksi tempe di desa tempat domisilinya dekat Kyoto, Jepang. Berguru dari beberapa pengrajin tempe di Jateng dan DIY, akhirnya dia menemukan formula tempe yang bisa membuat lidah internasional berdansaria.
Kini, tempenya dipasarkan di hampir semua kota di Jepang dengan omzet milyaran rupiah. Sukses di Jepang, dirinya kemudian membuat dua markas tempe di dua benua lain: satu di Meksiko untuk Amerika dan dan Prancis untuk Eropa. Dari sana bisnis tempenya semakin merambah beberapa negara besar, seperti Austria, Hongaria, Polandia, dan Kanada.
Pria beristri Tsuroko ini kini tengah menggandeng Jang Hongseok, pria Korea pecinta Indonesia untuk membangun perusahaan tempe di negeri ginseng.
Dalam kunjungan awal Juni ini, Rustono menyatakan bahwa Korea yang memiliki kemiripan budaya dengan Jepang sehingga diyakini bisa menerima tempenya.
"Tempe saya sudah satu piring dengan makanan khas Jepang. Semoga nanti juga bersanding dengan kimchi dan bulgogi," selorohnya dengan mimik Jawa yang khas.
Khusus untuk Korea Selatan, usahanya memang masih dalam tahap persiapan. Baik untuk perizinan maupun pembangunan gedung dan peralatan. Eksperimen-eksperimen sedang dilakukan untuk dapat menghasilkan tempe yang sehat dan sesuai lidah warga Korea.
Dubes Umar Hadi menyambut baik semangat Rustono untuk mengembangkan sayap bisnisnya di Korea Selatan. Umar berpandangan bahwa kuliner khas Indonesia harus terus didorong agar lebih diterima di negeri kimchi ini. Karenanya, Rustono akan diperkenalkan dengan beberapa pengusaha setempat.
Kelebihan dari Rusto Tempe, demikian nama produknya, adalah kedekatannya dengan alam. Dia menggunakan air alam secara langsung, pemanasnya dengan kayu bakar dan konstruksi bangunan pabriknya terbuat dari kontainer bekas. Rustono memang ingin mengembangkan usaha tanpa merusak alam.