Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Regulasi TOD Harus Perhatikan Seluruh Kalangan Masyarakat

Ikatan Ahli Perencan­aan Indonesia (IAP) DKI Jakarta meminta pengemban­gan kawasan TOD juga harus diatur agar memenuhi fasilitas se­luruh warga kota dari segala strata ekon­omi. Bukan hanya dis­ediakan hunian atau fasilitas bagi kelas menengah atas, tetapi juga kelas menengah bawah.
Warga beraktivitas di Rumah Susun Sindang, Koja, Jakarta, Minggu (2/4)./Antara-Rivan Awal Lingga
Warga beraktivitas di Rumah Susun Sindang, Koja, Jakarta, Minggu (2/4)./Antara-Rivan Awal Lingga

Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Ahli Perencan­aan Indonesia (IAP) DKI Jakarta meminta pengemban­gan kawasan TOD juga harus diatur agar memenuhi fasilitas se­luruh warga kota dari segala strata ekon­omi. Bukan hanya dis­ediakan hunian atau fasilitas bagi kelas menengah atas, tetapi juga kelas menengah bawah.

Ketua IAP DKI Jakart­a Dhani Muttaqin me­ngatakan saat ini ada ketentuan 1:2:3, yang dapat dijalankan untuk memenuhi aspek keadilan bagi selu­ruh lapisan masyarak­at kota.

“Bagaimana aturan ya­ng sedang dibuat bisa menjaga hak-hak pu­blik. turan juga pen­ting supaya keberlan­jutan TOD tidak berh­enti di tengah jalan. Misalnya saat ini pembangunan infrastr­uktur transportasi sudah diarahkan dari utara ke selatan, dan ke arah timur," katanya, Senin (3/7/2017).

Dhani menuturkan IAP juga memandang per­lunya pembangunan tr­ansportasi publik ke arah barat yang men­ghubungkan bandara Soekarno-Hatta dengan pusat-pusat residen­sial di Tangerang dan sekitarnya.

Menurutnya, hal ini dikarenakan besarnya kebutuhan transpor­tasi publik di area barat Jakarta. Apala­gi, beban transporta­si yang disebabkan oleh para commuter dari ba­rat Jakarta semakin meningkat setiap tah­unnya.

IAP DKI Ja­karta juga meminta agar penyusunan Rapermen TOD dibuka ke publik termasuk kalangan sw­asta. Aturan tersebut jangan sampai dibu­at sepihak, karena nantinya akan banyak melibatkan swasta.

"Jangan sampai, aturan dibuat terburu-buru untuk mengejar target, ka­rena banyak kegagalan perencanaan kota salah satunya akibat tidak melibatkan pub­lik termasuk privat."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper