Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inventory Management Belum Terakomodir dalam Paket Kebijakan XV

Manajemen persediaan atau inventory management logistik dinilai tidak diakomodir dalam Paket Kebijakan Ekonomi XV yang dirilis pemerintah baru-baru ini.
Truk melintasi Jalan Diponegoro di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/6)./Antara-Aditya Pradana Putra
Truk melintasi Jalan Diponegoro di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (17/6)./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SANGATTA--Manajemen persediaan atau inventory management logistik dinilai tidak diakomodir dalam Paket Kebijakan Ekonomi XV yang dirilis pemerintah baru-baru ini.

Zaroni, konsultan senior Supply Chain Indonesia (SCI) mengatakan, biaya logistik terbesar terbagi ke dalam tiga komponen utama yaitu transportasi, pergudangan dan inventori.

"Saya lihat dalam paket itu hanya concern di transportasi dan pergudangan," katanya kepada Bisnis, Jumat (30/6/2017).

Menurutnya, transportasi dan pergudangan masuk dalam kategori makro sedangkan inventori masuk kategori mikro. Padahal, inventori berkaitan erat dengan efisiensi proses produksi yang ujung-ujungnya menentukan mahal tidaknya suatu barang.

Dia menilai pemerintah belum menyentuh sektor ini. Padahal, kata Zaroni, pemerintah bisa sampai mengatur keberlangsungan bahan baku produksi, caranya dengan melakukan pembatasan impor atau mendorong produksi bahan baku dalam negeri.

Tujuannya agar semakin banyak produk-produk yang menggunakan bahan baku dalam negeri. Dengan demikian hasil akhir produksi bisa lebih murah.

Selain itu, pemerintah disarankan untuk memetakan cluster bahan baku berdasarkan wilayahnya. Tujuannya adalah apabila suatu barang hendak diproduksi maka komponen bahan bakunya dapat diperoleh dari wilayah terdekat.

Dengan demikian manajemen bahan baku bisa lebih tertata dan pergerakan barang bisa lebih singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Abdul Rahman
Editor : Maftuh Ihsan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper