Bisnis.com, SANGATTA -- Jika lahan bekas tambang identik dengan kesan tandus dan tak produktif, lain halnya dengan bekas pertambangan milik PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Perusahaan tambang batubara milik Bakrie Group yang berlokasi di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur ini malah sukses mengembangkan peternakan sapi di lahan eks tambangnya.
Bisnis mendapat kesempatan untuk berkeliling di area pascatambang KPC dan melihat langsung suasana peternakan sapi di areal yang dahulu merupakan bekas dumping area batubara.
Lokasi yang dijadikan lahan adalah bekas area tambang pertama KPC yang dinamakan Pit Surya.
Yordhen Ampung, Acting Manager External Relation KPC mengatakan, pihaknya ingin menjadikan lahan bekas tambang menjadi lebih produktif.
Dengan demikian, saat sudah tak menghasilkan batubara lagi, masyarakat sekitar tetap dapat merasakan manfaatnya.
"Kami melatih masyarakat lokal agar bisa mengelola peternakan ini. Selain itu untuk pakan yaitu rumput kami beli dari masyarakat sekitar," katanya kepada Bisnis.com, Jumat (30/06/2017).
Sebanyak 142 sapi dipelihara di dalam kawasan ini, masing-masing 105 ekor jenis sapi potong dan 37 ekor jenis sapi perah. Sapi perah dipelihara di dalam kandang yang terbuat dari kayu dan diberi pakan rumput secara rutin.
Dalam sebulan, produksi susu yang dihasilkan tak kurang dari 1900 liter. Hasil produksi susu tersebut dijual tak hanya sekitaran Sangatta tetapi juga sampai ke Samarinda dan Balikpapan.
Di samping susu segar, KPC juga mengolahnya menjadi produk sampingan seperti kefir, keju, dan yoghurt.
Selain sapi, di lahan tersebut juga dipelihara ayam petelur sebanyak 1342 ekor. Dalam 1 bulan, produksi yang dihasilkan sebanyak 32.500 butir.
Untuk mendapatkan suplai pakan, KPC bekerja sama dengan kelompok tani dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat. Dalam 1 bulan, peternakan ini membutuhkan sedikitnya 13 ton rumput untuk kebutuhan pakan sapi.