Bisnis.com, SAN FRANCISCO -- Direktur Uber Technologies Inc, David Bonderman, pada Selasa (13/6/2017) waktu setempat mundur dari dewan perusahaan tersebut setelah membuat pernyataan yang dianggap menyinggung perempuan.
Pernyataan tersebut keluar saat pertemuan yang mendiskusikan rencana transformasi perusahaan layanan tumpangan kendaraan itu setelah penyelidikan kasus pelecehan seksual.
Bonderman, dalam keterangan tertulis kepada Reuters, mengatakan ia tidak ingin komentarnya menjadi pengalihan bagi Uber yang sedang berusaha keluar dari budaya kekerasan seksual dan diskriminasi.
Pendiri perusahaan modal TPG Capital sekaligus investor Uber ini resmi mundur dari dewan mulai Rabu (14/6/2017).
Saat pertemuan yang berlangsung Selasa lalu, anggota dewan Uber, Arianna Huffington mengatakan pada para pegawai tentang pentingnya menambah perempuan di jajaran direksi.
"Ada banyak data yang menunjukkan jika ada satu perempuan di dewan, akan ada perempuan yang kedua," kata Huffington.
Baca Juga
Menanggapi pernyataan itu, Bonderman mengatakan "Sebenarnya, kemungkinan lebih banyak bicara".
Komentar itu terungkap dari sebuah rekaman rapat yang disiarkan oleh Yahoo. Juru bicara Uber memverifikasi keaslian dan akurasi rekaman tersebut.
Bonderman setelah peristiwa itu segera menuliskan surat permintaan maaf kepada staf Uber.
Dalam keterangan mengenai pengunduran dirinya, Bonderman menyatakan penyesalan dan menyebut komentarnya itu "sembrono, tidak pantas dan tidak bisa dimaafkan" serta "tidak seperti apa yang saya maksudkan".
"Saya ambil tanggung jawab penuh untuk itu. Saya akan memegang standard yang sama dari apa kami minta Uber untuk mengadopsi," kata dia.
Bonderman dan anggota dewan lainnya bertemu untuk memetakan rekomendasi berdasarkan penyelidikan terhadap pelecehan seksual dan masalah kepegawaian lainnya berdasarkan masukan dari firma hukum Eric Holder, mantan pengacara umum Amerika Serikat.
Firma hukum itu disewa Uber sejak Februari lalu setelah mantan teknisi Susan Fowler menulis ia mengalami pelecehan seksual dan tidak direspon baik oleh manajemen.
Rekomendasi, yang diadopsi dewan pada Minggu (12/6/2017), meminta untuk mengurangi kekuasaan CEO Travis Kalanick serta kontrol terhadap pengeluaran, sumber daya manusia dan sikap manajer.