Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah sentimen global menjadi perhatian pelaku pasar saat ini. Berdasarkan data yang dikompilasi Bloomberg, Selasa (13/6/2017) sejumlah sentimen itu a.l aksi jual saham-saham di sektor teknologi mulai terjadi di global, Perdana Menteri Inggris Theresa May mempertimbangkan Brexit yang berbeda, serta perkembangan produk ETF China.
Berikut sejumlah hal yang menjadi perbincangan pasar:
Gejolak Saham Teknologi
Aksi jual saham-saham teknologi di Amerika Serikat yang terjadi sejak Jumat (9/6/2017), mulai terjadi juga di pasar global pada Senin (13/6/2017). Penurunan indeks Nasdaq 100 untuk memulai pekan menandai pelemahan terbesar dua sesi sejak Brexit. Ada lima saham perusahaan teknologi yang menyumbang sekitar 3/4 pelemahan di indeks teknologi yang lebih luas lagi yakni Apple Inc, Microsoft Corp, Alphabet Inc., Facebook Inc., dan Amazon.com Inc.
Brexit
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan kepada anggota parlemen Partai Konservatif bahwa dia menyesalkan hasil pemilihan minggu lalu dan bersedia mempertimbangkan pendekatan yang berbeda terkait Brexit. Pound sterling juga terus melemah dan mencetak performa terburuk dalam mata uang G10 pada Senin.
Produk ETF China
Minat pendek terhadap produk ETF China yang terdaftar di bursa A.S. telah melonjak selama dua bulan terakhir. Sementara itu, ketakutan di pasar valuta asing tetap terjaga di tengah aksi jual aset berisiko baru-baru ini. Perusahaan China juga tidak kebal terhadap aksi jual teknologi global, dengan Tencent Holdings Ltd memimpin penurunan di Hong Kong pada Senin.
Indeks Berjangka Terkoreksi
Mata uang Jepang yen tercatat menguat terhadap mata uang lainnya dalam G10 pada Senin, yang umumnya justru menjadi penanda buruk bagi pergerakan saham domestik. Indeks Nikkei 225 dan indeks berjangka S&P/ASX 200 terpantau bergerak di zona merah pada pukuk 17.30 waktu Tokyo. Saham di wilayah tersebut juga memulai pekan ini dengan pelemahan seiring gejolak saham-saham teknologi.
Pergantian Kepemimpinan
Ada dua perubahan kepemimpinan utama yang diumumkan pada Senin. Satu di perusahaan multinasional besar Amerika dan satu lagi di perusahaan startup teknologi yang kontroversial. Setelah 16 tahun berada di puncak ikon konglomerat, Jeffrey Immelt melepas jabatan sebagai Chairman dan Chief Executive di General Electric Co. di tengah kampanye aktivis yang ditangani oleh Trian Fund Management. Penggantinya, John Flannery, memulai di GE Capital namun baru-baru ini membantu merancang perputaran di bisnis perawatan kesehatan perusahaan. Di sisi lain, pemecatan eksekutif Uber Technologies Inc. Emil Michael dilaporkan menyalahkan dewan direksi perusahaan karena tidak memberikan dukungannya. Michael, Head of Business Uber dan kepercayaan pendiri Uber Travis Kalanick, diduga terkait dengan setidaknya dua insiden yang sedang disorot dalam penyelidikan yang dipimpin oleh mantan Jaksa Agung A.S. Eric Holder.