Bisnis.com, PADANG—Bank Indonesia memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Sumatra Barat di kuartal II/2017 bakal menyentuh 5,3% - 5,7% ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga selama Ramadan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumbar Puji Atmoko menyebutkan momen Ramadan dan Lebaran yang biasanya diikuti tingginya konsumsi, berkontribusi meningkatkan laju pertumbuhan.
“Perkiraan kami tumbuh 5,3% - 5,7%, yang diikuti juga dengan kenaikan laju inflasi,” katanya, Kamis (8/6/2017).
Dia mengatakan proyeksi pertumbuhan itu dipicu meningkatnya konsumsi rumah tangga, serta adanya penambahan pendatapan masyarakat karena penerimaan tunjangan hari raya (THR) pada bulan Juni.
Begitu juga dengan laju inflasi mengalami peningkatan dari kuartal pertama yang hanya 3,82%. Perkiraannya inflasi masih di kisaran 4,9% atau masih lebih rendah dari angka pertumbuhan ekonomi.
Adapun, sepanjang kuartal pertama tahun ini, laju ekonomi Sumbar tumbuh 4,91% lebih tinggi dari tiga bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 4,86%.
Peningkatan harga komoditas CPO dan karet di pasar global ikut mengerek pertumbuhan ekonomi Sumbar sepanjang awal tahun ini.
Puji mengatakan agar akselerasi pertumbuhan terjaga, pemerintah daerah harus mampu menjamin ketersiadaan pasokan komoditas pokok untuk menjaga inflasi, dan meningkatkan investasi.
“Dari sisi pengeluaran, kontribusi konsumsi swasta, di dalamnya termasuk komsumsi rumah tangga dan investasi berkontribusi hingga 53% terhadap PDRB Sumbar,” katanya.
Selain itu, pemerintah daerah juga mesti menggenjot serapan anggaran, terutama mempercepta realisasi pengerjaan fisik agar pertumbuhan ekonomi lebih optimal.
Sementara itu, sampai tiga bulan pertama 2017, realisasi serapan anggaran daerah [Provinsi Sumbar dan 19 kabupaten/kota) baru mencapai Rp2,42 triliun.
Dari jumlah itu, sebanyak 67,49% merupakan realisasi belanja pegawai, sedangkan sisanya masing-masing sebesar 21,43% biaya barang jasa dan hanya 1,71% realisasi untuk belanja modal.
Puji juga mengingatkan pemda untuk mempercepat realisasi penggunaan anggaran untuk menstimulus pertumbuhan