Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis Properti Masih Stagnan, Tantangan Produsen Cat

AkzoNobel Indonesia menargetkan kenaikan volume penjualan 2017 sejalan dengan angka pertumbuhan ekonomi nasional.
Ilustrasi pameran properti di Jakarta. Perkembangan bisnis properti yang belum maksimal memengaruhi kinerja produsen cat./Reuters-Darren Whiteside
Ilustrasi pameran properti di Jakarta. Perkembangan bisnis properti yang belum maksimal memengaruhi kinerja produsen cat./Reuters-Darren Whiteside

Bisnis.com, JAKARTA - AkzoNobel Indonesia menargetkan kenaikan volume penjualan 2017 sejalan dengan angka pertumbuhan ekonomi nasional.

Jun de Dios, Presiden Direktur PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia), mengatakan faktor yang memengaruhi penjualan bersumber pada jumlah permintaan pada sektor properti.

Bisnis sektor properti di Indonesia terbilang masih dalan keadaan stagnan, hal itu menjadi salah satu tantangan utama dari produsen cat ini.

"Kami optimistis target tahun ini akan tercapai, saat ini bisnis kami masih sesuai dengan treknya," ujar Jun de Dios pada Senin (5/6/2017) tanpa memberikan detail persentase targetnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini diperkirakan sampai pada 5%. Angka tersebut yang menjadi patokan AkzoNobel untuk menetapkan targetnya.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat menentukan terhadap daya beli masyarakat. Produksi dan target penjualan kami selalu menyesuaikan perkembangan tersebut," ungkapnya.

Produsen cat asal Belanda ini adalah pemilik merk cat ternama Dulux. Cat yang digunakan khusus untuk bidang properti tersebut menyumbang 44% dari penjualan AkzoNobel secara keseluruhan.

Jun mengakui, strategi untuk mengincar pasar domestik yakni dengan menggandeng ritel resmi sebanyak-banyaknya. Selain itu AkzoNobel akan mengekpansi berbagai daerah yang saat ini belum terjangkau Dulux.

Selain itu promosi menjadi agenda utama untuk meningkatkan penjualan, media sosial, televisi, dan cetak menjadi tempat bagi iklan Dulux. Media sosial akan menjadi menjadi pilihan utama, mengingat biaya yang dikeluarkan lebih ringan dan keterjangkauannya pada semua kalangan.

Kapasitas produksi AkzoNobel saat ini mencapai 100 juta ton pertahun. Angka produksinya tersebut terbagi untuk berbagai segmen seperti dekoratif building, kendaraan, dan perkapalan.

Jun menambahkan akan ada investasi dari AkzoNobel yang terjadi tahun ini. "Kesepakatannya akan dibahas akhir tahun, saat ini masih rahasia apakah akan menambah kapasitas pabrik atau menambah lini produksi," imbuhnya.

Pada sisi lain, isu mengenai penjualan kepemilikan AkzoNobel Global ke perusahaan PPG Amerika dibantah oleh Jun. "Sepekan yang lalu kami menolak dengan hormat permintaan dari PPG. Kami percaya diri dengan bisnis yang dibangun kami akan terus stabil, termasuk untuk target penjualan hari ini."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper