Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bom Kampung Melayu, Pengaruhi Investasi? Ini Jawabannya

Bom Kampung Melayu, Pengaruhi Investasi? Ini Jawabannya
Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan (kanan) meninjau lokasi ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5)./Antara-Puspa Perwitasari
Kepala BIN Jenderal Pol Budi Gunawan (kanan) meninjau lokasi ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5)./Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Kendati Indonesia telah mendapat investment grade dari S&P, namun bom yang melanda Kampung Melayu di Ibu Kota dapat mempengaruhi sementara sentimen di pasar keuangan.

Ekonom Bank Permata, Josua Pardede mengatakan meskipun Indonesia baru dinaikkan peringkatnya menjadi layak investasi pada pekan lalu, stabilitas sosial politik dan keamanan nasional perlu terus dijaga.

“Persepsi investasi serta keputusan investor kedepannya dapat dipengaruhi oleh stabilitas politik dan kondisi keamanan nasional,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (25/5).

Namun demikian, imbuhnya, pasar keuangan Indonesia masih disupport oleh sentimen risk-on di pasar keuangan regional setelah rilis notulensi rapat FOMC bulan Mei pada Rabu malam dimana bank sentral AS cenderung lebih hati-hati dalam implementasi pengetatan kebijakan moneter AS yang meniadakan pernyataan-pernyataan hawkish dari pejabat bank sentral sebelumnya.

“Alhasil dollar AS kembali melemah terhadap mata uang utama dan pasar keuangan regional di Asia cenderung terapresiasi. Sentimen yang bervariasi ini dari eksternal diharapkan dapat meng-offset sentimen dari dalam negeri pasca serangan teroris tadi malam. Saya mengharapkan keamanan nasional dapat terus ditingkatkan sehingga iklim investasi masih terjaga pasca rating upgrade” tuturnya.

Dia pun menambahkan persepsi risiko Indonesia yang diukur oleh CDS hari ini (Kamis) masih stabil sekitar 124bps.

Selain itu nilai tukar rupiah terhadap dollar di pasar NDF pada hari ini diperdagangkan juga stabil di kisaran Rp13,315 per dolar AS.

“Seandainya ada pelemahan di pasar keuangan karena reaksi invester terkait aksi terorisme tadi malam diperkirakan bersifat sementara dan diharapkan situasi keamanan nasional kembali kondusif, kondisi politik pun mereda sehingga akan mendorong persepsi investor ke arah yang positif lagi,” pungkasnya.

Josua menyarankan, selain menjaga keamanan nasional, dalam hal ini, Pemerintah perlu fokus terus pada reformasi struktural yang mempengaruhi positif fundamental ekonomi Indonesia.

Selain itu, pemerintah juga perlu berperan aktif untuk pemberian insentif bagi investor jangka panjang yang akan menanamkan modalnya pada sektor riil yang produktif seperti manufaktur dan sektor padat karya lainnya.

Sebaliknya, ekonom Indef Bhima Yudhistira mengatakan dampak bom di Kampung Melayu dipastikan sangat kecil terhadap iklim investasi di Indonesia.                       

“Kepercayaan investor masih dipengaruhi oleh naiknya rating Standard and Poors. Selain itu resiko terorisme Indonesia dibanding negara lain di kawasan asean masih lebih rendah, terutama jika dibanding Filipina yang tengah konflik di kota Marawi dan Thailand selatan,” pungkas Bhima.            


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper