Bisnis.com, JAKARTA - Kedutaan Besar RI untuk Suriah terus meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Tartous, provinsi terbesar kedua di Suriah. Tartous merupakan satu kota pelabuhan terbesar di kawasan Timur Tengah.
Dubes RI Djoko Harjanto baru-baru ini mengadakan kunjungan dan melihat langsung perkembangan situasi terkini di wilayah tersebut sekaligus mencari prospektif peluang kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.
Hingga sejauh ini volume perdagangan kedua negara masih rendah karena beberapa faktor terutama krisis yang berlangsung sejak 2001 dan embargo internasional terhadap Suriah.
Pada bidang sosial, pemerintah Indonesia menawarkan beasiswa Darmasiswa dan beasiswa dalam rangka kerja sama Kemitraan Negara Berkembangan (KNB).
"Pada 2016, terdapat 3 pelajar Suriah yang mengikuti program Darmasiswa. Terdapat dua pelajar Suriah yang akan mengikuti program Darmasiswa tahun 2017. Saat ini, KBRI masih menyaring pelajar Suriah untuk mengikuti program KNB," tulis kedutaan dalam keterangan resmi, Selasa (9/5/2017).
Gubernur Tartous Sofwan Abu Sa’antusian dan berharap dapat bekerja sama di berbagai bidang dan siap memberikan fasilitas kemudahan bagi promosi Indonesia di Tartous berupa rencana pemutaran film, promosi pariwisata, ataupun pentas kesenian. Pihaknya berjanji akan berupaya mendorong pebisnis Tartous untuk aktif berpartisipasi dalam TEI 2017.
Adapun, Tartous merupakan miniatur Suriah karena rakyat setempat selalu hidup dalam kerukunan tanpa membedakan sekte atau agama. Tartous memiliki peradaban dan peninggalan bersejarah seperti peninggalan bangsa Fenisia, Ogarite termasuk benteng Safita.
Dengan adanya dua pelabuhan yaitu pelabuhan Tartous dan Banias, kawasan ini menjadi tulang punggung roda perekonomian propinsi dan Suriah secara keseluruhan.