Bisnis.com, JAKARTA - PT Aerofood Indonesia melakukan sejumlah persiapan guna menghadapi bulan Ramadan dan libur lebaran 2017.
Vice President Inflight Aerofood ACS Afdal Amir mengatakan, berdasarkan pengalaman trafik selama Ramadan dalam 2 minggu pertama cenderung rendah.
"Biasanya akan naik 1 minggu menjelang dan 1 minggu setelah lebaran," katanya kepada Bisnis, Senin (8/5/2017).
Oleh karena itu, pihaknya melakukan persiapan khusus utamanya terkait penyiapan bahan baku makanan. Pasalnya, vendor sudah mulai libur 3 hari sebelum dan sesudah lebaran.
Untuk porsi makanan, jumlahnya akan dikurangi karena banyak penumpang berpuasa. Namun, khusus untuk menu saat penerbangan di waktu buka dan sahur ditambah kolak dan kurma.
Sedangkan untuk tenaga kerja, Amir mengatakan tidak ada perubahan berarti. Namun Aerofood akan meminta pihak outsourcing untuk menyiapkan staf yang standby jika ada permintaan darurat.
Saat ini, Aerofood mampu memproduksi rata-rata 25.000 porsi per hari untuk hot meal dan 15.000 pcs untuk snack. Namun, di momen-momen tertentu seperti lebaran dan tahun baru produksi bisa mencapai dua kali lipat.
Tahun lalu Aerofood meraih pendapatan senilai Rp2,1 triliun. 95% pendapatan berasal dari inflight catering, sedanghkan sisanya dari industrial catering dan inflight service total solution (ISTS).