Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luncurkan 5 Varietas Baru, Ewindo Telah Terapkan Generation Breeding

PT East West Seed Indonesia (Ewindo) telah menerapkan genetik tanaman hortikultura dengan memetakan DNA alias generation breeding.
ilustrasi Managing Director Ewindo Glenn Pardede memperkenalkan cabai varietas baru kepada petani dari Papua Barat/Antara
ilustrasi Managing Director Ewindo Glenn Pardede memperkenalkan cabai varietas baru kepada petani dari Papua Barat/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT East West Seed Indonesia (Ewindo) telah menerapkan genetik tanaman hortikultura dengan memetakan DNA alias generation breeding.

Hal itu, menurut Managing Director PT Ewindo Glenn Pardede, untuk memprediksi sekaligus menentukan kualitas benih unggul yang tahan virus dan hama, serta menghasilkan produksi yang optimal.

" Di Belanda penerapan generation breeding sudah di level 4, sedangkan di Indonesia baru level 1. Ewindo merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menggunakan generation breding," ungkap Glenn, Jumat.

Dia menjelaskan, seluruh benih varietas unggul yang diluncurkan Ewindo di pasar sebelumnya sudah melalui proses pengujian selama 3 tahun di Pusat Riset dan Pengembangan kualitasnya harus lebih baik serta rasanya juga sudah sesuai selera pasar seperti kalau cabai tingkat kepedasannya harus sama.

Glenn mengungkapkan untuk memproduksi varietas unggul biaya riset dan pengembangannya mahal. "Sekitar Rp3 miliar sampai 5 miliar selain membutuhkan waktu juga teknologi yang dipergunakan memang mahal."

Dia menjelaskan PT Ewindo meluncurkan lima varietas unggul sayuran dalam Expo Nasional 2017 yang diselenggarakan pada 4-5 Mei di Pusat Riset dan Pengembangan Benih Ewindo di Purwakarta, Jawa Barat.

"Lima varietas unggul tersebut meliputi tomat varietas Optima F1 dan Ultima F1, terong varietas Yuvita F1 dan Hitavi F1, dan cabai besar varietas Baja F1 yang lebih unggul terhadap serangan virus gemini dan produksinya lebih tinggi rata-rata 25 persen dari varietas lain," kata Glenn.

Expo Nasional 2017 bertemakan "Lebih Dekat dengan Sahabat" dihadiri 700 petani dari seluruh Indonesia dan 2.100 pengunjung penggiat pertanian. Kegiatannya sendiri selain peluncuran benih varietas baru, juga menggelar 90 varietas sayuran berkualitas, serta konsultasi dan tukar pikiran budidaya sayuran tropis.

"Kami terus melakukan riset dan pengembangan untuk mendapatkan varietas unggul yang tidak hanya tahap terhadap serangan penyakit tanaman tetapi juga mampu memberikan hasil panen lebih banyak. Harapan kami varietas baru ini dapat memenuhi kebutuhan para petani akan benih yang bermutu dan memberikan hasil yang maksimal," kata Glenn.

Glenn mengatakan, benih tomat produksi Ewindo selama ini menjadi market leader tetapi karena sudah ada Optima F1 dan Ultima F1 yang lebih memiliki resistansi terhadap penyakit nantinya akan menggantikan varietas yang sudah ada sebelumnya.

Begitu juga dengan cabai, virus Gemini selama muncul selama musim hujan, salah satu kegagalan panen cabai beberapa waktu lalu juga disebabkan virus ini, untuk itu dikeluarkan varietas baru yang tahan penyakit sehingga ke depannya kebutuhan cabai nasional dapat dipenuhi.

Terkait penyelengaraan Expo 2017, Adam Yeblo petani asal Tabrauw, Papua Barat mengatakan, sangat senang betanam benih sayuran karena selalu mendapat bimbingan teknis dari tenaga penyuluh lapangan agar produksinya menjadi lebih baik.

Adam yang bertanam di atas lahan setengah hektare mengaku mendapat pengetahuan mengenai varietas-varietas unggulan benih sayuran, saat ini di lahannya ditanami cabai, jagung, tomat, terong yang seluruhnya diserap pasar setempat.

Bahkan dalam acara tersebut juga dihadiri anggota TNI yang juga petani Lambertus Engga yang mengaku ingin memotivasi warga Manggarai untuk bertanam sayuran seperti buncis, tomat, dan cabai, seluruhnya di pasarkan di kawasan wisata Labuan Bajo.

Dalam Expo tersebut juga digelar pelatihan dan teknik penanaman serta persemaian budi daya bawang mereah dari biji varietas Tuk Tuk, Sanren, dan Lokananta. Melalui pelatiha ini diharapkan dapat memperluas penanaman bawang merah di seluruh Indonesia.

Ewindo juga memberikan kesempatan kepada petani untuk berdiskusi langsung dengan ahli budidaya dan penyakit tanaman dari Ewindo, petani juga dapat bertukar pengalamn dengan petani dari daerah lain.

Saat ini terdapat 10 juta petani sayuran Indonesia dari Aceh sampai Papua yang menggunakan benih yang diproduksi Ewindo.

Selain itu Ewindo juga memperkenalkan aplikasi yang dinamakan Sipindo untuk memudahkan petani dalam bercocok tanam sayuran di dalam aplikasi ini terdapat fitur pola tanam, info iklim, kesuburan tanah, penyakit, sampai kepada harga di pasar secara real time.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper