Bisnis.com, JAKARTA--Serikat karyawan PT Garuda Indonesia Tbk tidak setuju jika efisiensi dijadikan alasan untuk menghapus dua pos direktorat perseroan yaitu direktur operasi dan direktur teknik.
Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Tommy Tampatty mengatakan, keputusan tersebut akan berdampak pada keselamatan penerbangan. Apalagi otoritas penerbangan internasional juga sudah mengetahui dugaan pelanggaran ini.
"Keselamatan dan keamanan penerbangan tidak bisa ditawar-tawar karena berkaitan dengan kepentingan orang banyak," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/5/2017).
Oleh karena itu, mereka meminta pemerintah dan kementerian terkait menetapkan kembali direktorat operasi dan teknik di struktur organisasi perseroan. Selain itu, personel yang diangkat harus memiliki kompetensi dan rekam jejak yang baik.
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, RUPS Garuda menetapkan Pahala Mansury sebagai direktur utama baru menggantikan Arif Wibowo yang menjabat sebagai dirut Garuda sejak Desember 2014. Pahala sebelumnya merupakan Direktur Keuangan PT Bank Mandiri Tbk.
RUPS juga mengangkat dua direksi baru, yaitu Puji Nur Handayani dan Nina Sulistyowati.
Dalam RUPS diputuskan, jabatan direktur teknik dihapus dan direktur operasi diganti menjadi direktur produksi.