Bisnis.com, JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk menyatakan permohonan maaf kepada pengguna jalan akibat gangguan lalu lintas yang timbul selama proses pembangunan light rail transit (LRT) Jabodetabek Cawang-Bekasi.
General Manager Departemen LRT PT Adhi Karya Agus Karianto menyatakan pembangunan infrastruktur transportasi di ruas tol Jakarta-Cikampek mutlak diperlukan, karena volume kendaraan yang melintasi telah mencapai 590.000 per hari dan telah melihi kapasitas jalan.
“Dari penelitian kami kontribusi kemacetan ke dalam kota 33% dari Bekasi. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, dalam 5 tahun ke depan tol ini akan kolaps,” ujarnya pada Kamis (5/4/2017).
Dia mengakui saat ini pekerjaan LRT ruas Cawang-Bekasi telah menyebabkan kemacetan di sejumlah titik di sepanjang jalan tol Japek karena terjadinya penyempitan lajur. Untuk itu pihaknya meminta masyarakat maklum dan bersabar hingga proses pembangunan selesai pada 2019.
“Kami minta maaf proyek ini menimbulkan gangguan lalu lintas, tapi kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Kita capek-capek dulu 2 tahun, diharapkan 2019 sudah beroperasi mengatasi kemacetan,” ujarnya.
Gangguan lalu lintas terjadi saat pembangunan proyek LRT Jabodetabek di sisi utara jalan tol tengah berlangsung, dan diperkirakan bertambah parah ketika dilakukan bersamaan dengan pembangunan jalan tol Jakarta-Cikampek II Layang di tengah badan jalan tol, serta kereta cepat Jakarta-Cikampek di sisi selatan jalan tol. Gangguan lalu lintas ini diestimasi berlangsung hingga proyek selesai pada 2019.
Seperti diketahui, saat ini progres pembangunan LRT Cawang-Bekasi telah mencapai 11%, dan pekerjaan yang dilakukan meliputi pemasangan tiang pondasi. Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dan PT Jasa Marga untuk menyiapkan langkah antisipasi.
Sementara itu, SM Corporate Communication PT KCIC Febrianto menyatakan, pihaknya baru mau intensif memulai konstruksi kereta cepat setelah masa lebaran tahun ini selesai. Konstruksi dilakukan mulai dari Halim, Jakarta Timur, hingga Karawang.
“Jujur ini sudah terlambat dari sisi waktu, mungkin nanti yang diperbaiki metode kerja dari sebelumnya pagi dan malam saja, sekarang pagi siang malam karena harus selesai 2019,” ujarnya.
Menurutnya, berdasarkan kesepakatan ketiga perusahaan, pekerjaan konstruksi di tol Jakarta-Cikampek akan dihenikan pada H-20 Lebaran. Dengan demikian, diharapkan arus mudik pada tahun ini tidak terganggu dengan pelaksanaan proyek.