Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Luas Tambah Tanam di Bawah Target, Ini Ancaman Mentan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman kesal target luas tambah tanam pada April ini tak tercapai. Sebab, dari target 2 juta ha, hanya tercapai 1,3 juta ha dengan produksi gabah kering giling 6,9 juta ton.
Petani menyiapkan bibit padi di persawahan Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Madura, Kamis (27/4)./Antara-Saiful Bahri
Petani menyiapkan bibit padi di persawahan Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Madura, Kamis (27/4)./Antara-Saiful Bahri

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertanian Amran Sulaiman kesal target luas tambah tanam padi pada April ini tak tercapai. Sebab, dari target 2 juta ha, hanya tercapai 1,3 juta ha dengan produksi gabah kering giling 6,9 juta ton.

Meski demikian, realisasi luas tambah tanam pada April ini naik dari periode yang sama tahun lalu yakni 1,2 juta ha.

"Yang terjadi 1,27 juta ha. Harapan kami 2 juta ha. Nah ini di bawah target," katanya dalam rapat koordinasi gabungan percepatan luas tambah tanam dan serap gabah petani periode April-September 2017 di Jakarta, Rabu (3/5).

Hadir dalam rapat gabungan tersebut pada kepala dinas pertanian provinsi, jajaran TNI AD, dan kadivre Bulog.

Lebih lanjut, Mentan menargetkan luas tambah tanam selama April-September menjadi 7,8 juta ha, naik dari realisasi luas tambah tanam di periode yang sama tahun lalu sebesar 6,7 juta ha. Luas tambah tanam tersebut untuk mengejar target produksi gabah 75 juta ton sepanjang tahun ini.

Amran mengingatkan kepada para Kepala Dinas Pertanian di daerah, untuk mencapai target luas tambah tanam yang telah ditetapkan. Jika target ini tak tercapai, maka dia tidak segan-segan memindahkan anggaran pertanian ke kabupaten dengan pencapaian yang lebih tinggi.

Dia juga mengingatkan periode rawan tanam padi terjadi pada Juli hingga September. Sehingga, luas tambah tanam wajib tercapai lebih dari 1 juta ha pada tiga bulan tersebut.

"Yang tidak capai target, anggarannya dipindahkan ke kabupaten tetangga yang berhasil," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper