Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah berita menjadi sorotan beberapa media massa pada hari ini, Rabu (3/5/2017), yang layak menjadi perhatian pasar, antara lain mengenai perbaikan indeks manufaktur serta laju inflasi April 2017.
Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:
Perbaikan Indeks Manufaktur, Roda Industri Mulai Berputar. Ekspansi industri manufaktur di Tanah Air terus berlanjut. Kondisi ini semakin mengonfirmasi bahwa perekonomian nasional bergerak naik. Geliat ekspansi tersebut tercermin dari Nikkei Purchasing Manager Index (PMI) yang dirilis IHS Markit, dimana indeks manufaktur naik ke level 51,2 pada April, dari level 50,5 pada Maret. (Bisnis Indonesia)
Raksasa Ritel Online China Lirik Tokopedia. Investor asing kian getol membenamkan dana ratusan juta dolar AS ke perusahaan rintisan atau startup di TanahAir. Yang terbaru, JD.com Inc. dikabarkan tertarik menyuntik PT Tokopedia dengan dana segar. (Bisnis Indonesia)
Kredit Lambat Tak Hambat Cuan Positif. Mayoritas pertumbuhan laba bersih bank badan usaha milik negara pada kuartal I/2017 hanya tumbuh satu digit, sedangkan keuntungan bank swasta dominan meningkat dua digit. (Bisnis Indonesia)
Swasta Mengerem Pencairan Kredit. Siapa bilang ekonomi dalam negeri sudah pulih? Justru sebaliknya, ekonomi masih lesu, utamanya ekonomi yang digerakkan oleh kalangan swasta. Salah satu bukti adalah meningkatnya angka kredit yang belum ditarik atau undisbursed loan pada kuartal pertama 2017. (Kontan)
Baca Juga
BUMN Menjadi Pesaing Pengembang Swasta. Persaingan bisnis properti kian sengit. Perusahaan negara atau BUMN semakin agresif melebarkan sayap sebagai pengembang. Terbaru, PT Timah Persada Properti yang mulai menggarap lahan milik induknya, PT Timah Tbk. (Kontan)
Ekonomi Indonesia Ekspansif. Emisi obligasi korporasi tahun ini bakal lebih marak dibanding tahun lalu. Laju inflasi dan suku bunga acuan yang rendah dan ekonomi yang kondusif membuat banyak perusahaan membutuhkan pembiayaan besar untuk keperluan ekspansif. (Investor Daily)
Harga Pangan Redam Inflasi April. Laju inflasi April 2017 tercatat sebesar 0,09% karena terjaganya harga bahan pangan, yang mampu mengkompensasi kenaikan tarif listrik pelanggan 900 VA dan tarif pulsa telepon. (Investor Daily)