Bisnis.com, JAKARTA — PT Plaza Indonesia Realty Tbk. berencana mengucurkan dana belanja modal sekitar Rp2,7 triliun untuk dua aset properti perseroan, yakni renovasi Hotel Grand Hyatt Jakarta.
Lucy Suyanto, Direktur Plaza Indonesia Realty mengatakan, dana tersebut akan dianggarkan untuk dua tahun. Dirinya tidak merinci berapa anggaran untuk masing-masing proyek per tahunnya.
“Capex untuk renovasi Hotel Grand Hyatt estimasinya sebesar Rp700 miliar yang akan dialokasikan untuk dua tahun, demikian juga proyek Myfair itu Rp2 triliun dan estimasinya untuk dua tahun juga,” katanya dalam acara public expose perseroan, Kamis (13/4/2017).
Myfair Estate & Parklands merupakan proyek baru perseroan di Kota Jababeka, Cikarang, Jawa Barat. Proyek ini diracang seluas 12 hektar dan targetnya akan selesai pada September 2018 untuk tahap pertama.
Proyek tersebut akan mencakup pusat perbelanjaan, dua hotel bintang lima, apartemen servis, sembilan menara apartemen strata title, gedung kantor, ruang konvensi dan kapel pernikahan.
Kebutuhan dana tersebut akan dipenuhi baik dari kas perseroan maupun utang perbankan. Adapun, pada Januari lalu perseroan baru saja memperoleh fasilitas pinjaman baru senilai US$130 juta dan Rp600 miliar.
“Dana pinjaman itu kami gunakan untuk refinancing utang perseroan pada 2014 yang sebesar US$100 juta dan sisanya akan digunakan untuk pembiayaan belanja modal 2017 dan di masa mendatang seperti yang kami sampaikan tadi,” katanya.
Perseroan belum memiliki rencana untuk menerbitkan obligasi baru atau pun right issue tahun ini.
Selain dana untuk renovasi dan pembangunan tersebut, emiten dengan kode saham PLIN ini menganggarkan Rp82,18 miliar untuk pemiliharaan dan penambahan fasilitas di aset-aset properi yang dimiliki perseroan.
Saat ini, PLIN mengoperasikan sejumlah aset properti investasi besar, yakni Plaza Indonesia Shopping Center, fx Sudirman, The Plaza Office Tower, Hotel Grand Hyatt Jakarta, serta hotel dan apartemen Keraton At The Plaza.