Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SRI MULYANI : Nilai Inventory Pusat Logistik Berikat Masih Bayi

Menteri Keuangan menilai total nilai barang atau inventory yang sudah disimpan di dalam Pusat Logistik Berikat (PLB) selama satu tahun program ini digulirkan hanya Rp1,16 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) didampingi Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian Edy Putra Irawady (kedua kiri), Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi (tengah) dan Ketua Umum Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI) Ety Puspitasari (kanan) menghadiri acara Peringatan Satu Tahun Pusat Logistik Berikat (PLB) di Jakarta, Rabu (12/4)./Antara-Widodo S. Jusuf
Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kanan) didampingi Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian Edy Putra Irawady (kedua kiri), Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi (tengah) dan Ketua Umum Perkumpulan Pusat Logistik Berikat Indonesia (PPLBI) Ety Puspitasari (kanan) menghadiri acara Peringatan Satu Tahun Pusat Logistik Berikat (PLB) di Jakarta, Rabu (12/4)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA--Menteri Keuangan menilai total nilai barang atau inventory yang sudah disimpan di dalam Pusat Logistik Berikat (PLB) selama satu tahun program ini digulirkan hanya Rp1,16 triliun.

Oleh karena itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta angka tersebut harus ditingkatkan pada kedepannya dengan memperluas komoditas yang disimpan di PLB.

"Jangan senang dulu. Angkanya masih bayi. Masih kecil itu," katanya dalam peringatan Satu Tahun PLB di Kantor Pusat DJBC, Jakarta, Kamis (12/4).

Dalam perhelatan satu tahun PLB, dia memberikan pekerjaan rumah kepada operator PLB dan Ditjen Bea dan Cukai jika Indonesia ingin menjadi hub logistik di Asia Pasifik.

Pertama, Menkeu meminta Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) membuat defenisi, kriteria dan panduan bagi Indonesia menuju hub logistik Asia Pasifik. Kedua, dengan tegas, Sri Mulyani meminta target perkembangan PLB meliputi jumlah dan volume perusahaan yang pindah ke Indonesia tiap tahunnya.

"Dengan pertumbuhan investasi 10% [tahun depan], bagaimana dampaknya ke target PLB di tahun depan? Setiap tahun mau tumbuh berapa? Harus ada targetnya," tuturnya.

Ketiga, dia berharap PLB baru dapat dibuka merata di seluruh Indonesia dalam rangka mengurangi ketimpangan dan mendorong pemerataan ekonomi. DJBC dan PPLBI juga harus melihat daerah mana saja yang perlu dikembangkan PLB di sana.

Program ini, tambahnya, harus berjalan bersama program Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan daerah perbatasan Indonesia. "Kita mau supply chain merata di seluruh Indonesia."

Keempat, Menkeu meminta komoditas yang dikelola oleh PLB untuk diperluas. Selain itu, DJBC dan PPLBI diharapkan mampu memetakan industri yang prospektif untuk didukung PLB.

Kepada DJBC, dia meminta pelayanan dan kebijakan harus mendukung pertumbuhan PLB agar fasilitas semakin atraktif dan memiliki daya saing dibandingkan dengan negara lain. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper