Bisnis.com, JAKARTA - Komandan Guspurla Armabar Laksamana Pertama TNI Arsyad Abdullah menangkap dan mengamankan kapal ikan asing (KIA) asal Vietnam yang sedang melakukan penangkapan ikan tanpa dilengkapi dokumen yang sah, di perairan Laut Natuna, Selasa (28/3/2017).
"Penangkapan terhadap KIA Vietnam tersebut dilakukan KRI Diponegoro-365 yang sedang melaksanakan operasi Prasama Udhaya-17," ujar Kepala Dispenarmabar Mayor Laut (KH) Budi Amin di Jakarta, Rabu (29/3/2017).
Adapun KIA Vietnam yang ditangkap yakni Kapal KG 90658 TS berbobot 90 GT dengan jumlah anak buah kapal (ABK) 20 orang berkebangsaan Vietnam dan memuat ikan campuran sebanyak lima ton. Dari hasil pemeriksaan sementara, KIA Vietnam tersebut diduga kuat telah melakukan pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia dengan melakukan kegiatan penangkapan ikan tanpa dilengkapi dokumen dan izin yang sah (illegal fishing) di wilayah perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Berdasarkan pelanggaran tersebut, tambah dia, kapal beserta ABK dan muatannya dikawal menuju Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tarempa guna proses hukum lebih lanjut.
Dalam kesempatan terpisah, Koarmabar melaksanakan Latihan Operasi Matra Laut Bidang Komunikasi dan Elektronika Triwulan I tahun 2017.
Kegiatan latihan dibuka oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Elektronika Koarmabar (Kadiskomlekarmabar) Kolonel Laut (E) Danto Y Wirawan itu digelar di Makoarmabar, Jalan Gunung Sahari Raya No. 67, Jakarta Pusat, Rabu.
Dalam amanatnya Kadiskomlekarmabar menyampaikan bahwa latihan ini dalam rangka penyegaran untuk peningkatan kemampuan personel komunikasi baik dari KRI maupun Pendirat sebagai bekal dalam menghadapi tugas TNI/TNI Angkatan Laut.
"Melalui latihan ini diharapkan para peserta dapat belajar dan berlatih dengan maksimal sehingga apa yang diperoleh selama latihan dapat menjadi pedoman sebagai bahan acuan dalam melaksanakan tugas sehari-hari," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kadiskomlekarmabar menekankan kepada seluruh peserta latihan agar meningkatkan intensitas latihan di satuan masing-masing sehingga harapan pemimpin dalam upaya meningkatkan kemampuan profesi seluruh personel akan terealisasi dan dapat diandalkan.
Latihan tersebut direncanakan berlangsung selama tiga hari di Fasharkan Mentigi Tanjung Uban dan Lanal Batam dan diikuti peserta berasal dari personel Gugus Keamanan Laut Koarmabar (Guskamlaarmabar), Satuan, Pangkalan serta unsur KRI jajaran Koarmabar dan anggota Diskomlek Koarmabar. Adapun materi latihan terdiri dari, prosedur komunikasi (Proskom) yang meliputi, Proskom RTF Bahasa Inggris, Proskom RTG, Proskom isyarat bendera dan Proskom isyarat sinar bidik. Sistem komunikasi yang meliputi, pengamanan komunikasi dan persandian, pembinaan personel komunikasi, administrasi komunikasi dan jaring komunikasi.
Bintek dan Harwat Alkom di KRI /Pendirat yang meliputi, ships chek instalasi radio, pengenalan teknik radio serta pemeliharaan dan perawatan radio.