Bisnis.com, JAKARTA – Kadin Amerika Serikat mengajak Kementerian Perindustrian mencari solusi atas pendapatan peternak Indonesia dari produksi susu yang dinilai masih rendah.
Senior Partner PT Indonesia Strategi Bisnis, Dennis Heffernan, mengatakan salah satu permasalahan dari industri pengolahan susu di Indonesia adalah rendahnya pendapatan peternak dari penjualan susu.
Dia memperkirakan peternak susu di Indonesia, yang biasanya memiliki 2–3 sapi perahan, cuma memperoleh pendapatan Rp300.000 per bulan.
“Saya mencoba membantu peternak kecil agar bisa bertahan. Saat ini sangat sulit karena harga susu sangat rendah. Kami mencari cara agar peternak kecil bisa lebih efisien, memproduksi susu lebih bersih, dan membantu soal teknologi pendingin,” katanya usai bertemu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebagai perwakilan American Chamber of Commerce Indonesia, Senin (20/3/2017).
Heffernan mengatakan pelaku industri pengolahan susu bisa mengambil peran dalam kemitraan dengan peternak kecil lewat pelatihan, bantuan mesin pendingin, hingga percepatan jalur distribusi.
Data Kementerian Perindustrian menunjukkan 79% dari bahan baku produksi susu segar di Tanah Air masih dipasok dari luar negeri dalam bentuk skim milk powder, anhydrous milk fat, dan butter milk powder.
Industri susu domestik mengimpor bahan baku dari Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Produsen lokal hanya menyediakan 789.000 ton atau 21% dari total kebutuhan bahan baku susu segar di Indonesia yang mencapai 3,8 juta ton per tahun.